BARAK.ID – Tibet terletak di wilayah Asia dengan luas mencapai 2,5 juta kilometer persegi.
Fakta-fakta Menarik Tentang Tibet: Dari Pemakaman Langit hingga Praktik Berbagi Istri
Dataran tinggi ini dihuni oleh berbagai kelompok etnis seperti Monpa, Tamang, Kiang, Sherpa, dan Lhoba.
Sejak abad ke-20, pemukim Han dan Hui juga mulai bermukim di wilayah ini. Luas Tibet setara dengan empat kali luas negara bagian Texas atau Prancis.
Dikelilingi oleh pegunungan yang membentang lebih dari 1300 km dari barat ke timur, dataran tinggi Tibet memiliki ketinggian rata-rata 5000 meter di atas permukaan laut.
Puncak tertingginya, Gunung Everest, menjulang setinggi 8.848 meter.
Orang Tibet menyebut tanah mereka sebagai “Tanah Salju” karena iklimnya yang kering dan curah hujan yang minim, hanya sekitar 460 mm per tahun.
Lhasa, ibu kota Tibet, berada di ketinggian 3.650 meter dengan suhu maksimum harian 30 derajat Celsius dan minimum 19 derajat Celsius.
Udara di sini sangat dingin, terutama di pagi dan malam hari, diperparah oleh angin kencang yang bertiup sepanjang tahun.
Udara yang kering membuat biji-bijian dan daging mentah dapat diawetkan lebih lama, hingga bertahun-tahun, dan epidemi jarang terjadi di sini.
Baca Juga: Menyambung Hidup dengan Ganja
Spiritualitas
Orang Tibet dikenal sangat religius dengan mayoritas penduduknya memeluk agama Buddha.
Di seluruh wilayah, bendera doa berkibar, dan orang-orang menjalankan kehidupan spiritual yang dalam.
Dalai Lama, pemimpin spiritual tertinggi Tibet, sangat dihormati.
Pada tahun 2011, Dalai Lama menerima Penghargaan Nobel Perdamaian dan kemudian memutuskan untuk mundur dari posisi politik untuk fokus sebagai pemimpin spiritual.
Istana Potala: Simbol Keagungan
Istana Potala di Lhasa, tempat tinggal Dalai Lama, dikenal sebagai “Kuil Mutiara di Atap Dunia”.
Istana ini memiliki 13 lantai, 1000 kamar, 10.000 tempat suci, dan 200.000 patung.
Saat ini, Istana Potala telah diubah menjadi museum oleh pemerintah Tiongkok.
Kuliner Tradisional
Makanan pokok di Tibet adalah zambba, adonan tepung jelai panggang yang dikonsumsi setiap hari.
Hidangan lainnya meliputi makanan dari tepung terigu, daging yak, kambing, dan babi. Produk susu seperti mentega dan keju juga populer.
Teh mentega adalah minuman wajib di Tibet, memberikan kehangatan dan energi dalam cuaca dingin dan tipis oksigen.
Penduduk dan Budaya
Mayoritas penduduk Tibet adalah suku asli Tibet, dengan minoritas Han, Hui, Monpa, dan Lhoba.
Bahasa Tibet digunakan secara luas meskipun penggunaan bahasa Cina semakin umum sejak tahun 1960-an.
Kepercayaan tradisional Bon, bentuk perdukunan yang memuja dewa, setan, dan roh leluhur, bercampur dengan ajaran Buddha yang dominan di wilayah ini.
Sherpa: Pendaki Gunung Tangguh
Kelompok etnis Sherpa yang terkenal karena keterampilan mendaki gunung banyak bermigrasi ke negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat.