JAKARTA, BARAK.ID – Perilisan film dokumenter di Netflix yang bertajuk “Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso” menimbulkan gelombang baru kontroversi di tengah masyarakat. Film ini menyoroti kasus yang sempat menghebohkan publik, yakni kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin yang melibatkan Jessica Kumala Wongso sebagai tersangka utama.
Edi Darmawan Salihin Hina Netflix Tukang Tipu
Kontroversi Ice Cold di Netflix Pemicu Keraguan Publik
Jessica Kumala Wongso, yang pada saat itu dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman 20 tahun penjara atas tuduhan telah meracuni sahabatnya, Wayan Mirna Salihin, kini kembali menjadi sorotan. Setelah rilisnya film dokumenter tersebut, muncul keraguan di benak sebagian publik apakah Jessica memang merupakan pelaku sebenarnya dalam kasus tersebut.
Selain itu, ada pula kelompok yang mulai mempertanyakan peran Edi Salihin, ayah dari korban, yang tampil dalam film dokumenter tersebut. Beberapa netizen bahkan menciptakan teori konspirasi sendiri, menimbulkan spekulasi baru seputar kasus tersebut dan meragukan kredibilitas Edi Salihin.
Dalam sebuah wawancara eksklusif yang disiarkan melalui kanal YouTube “Intens Investigasi”, Edi Salihin angkat suara menanggapi kontroversi yang muncul pasca-rilis film tersebut. “Saya meminta maaf kepada publik apabila dalam film dokumenter tersebut saya terlihat arogan. Saya tidak pernah bermaksud demikian,” ungkap Edi.
Lebih lanjut, Edi menyatakan rasa kecewanya terhadap Netflix. Menurutnya, ia telah tertipu oleh pihak Netflix dalam proses pembuatan film dokumenter tersebut. “Saya pikir, mereka (Netflix) hanya meminta sedikit keterangan dari saya. Saya tidak menyangka bahwa hasil akhir film tersebut akan seperti ini. Saya tertipu,” tambah Edi dengan nada kesal.