BARAK.ID – Pada Jumat dini hari (31/5/2024), sebuah rumah di Dusun 6 Desa Pulau Tagor, Kecamatan Serba Jadi, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, dibakar oleh dua pria.
Dua Pria Bakar Rumah Guru Honorer di Sergai, Polisi Buru Otak Pelaku
Rumah tersebut milik seorang guru honorer bernama Mawar Indah (50).
Polisi saat ini masih memburu otak di balik aksi pembakaran tersebut.
Kapolsek Dolok Masihul, AKP Zulham, menjelaskan bahwa dua pelaku, Syahrial alias Brengsek (48), dan Jumardi alias Ibeng (46), berhasil ditangkap pada Selasa (4/6/2024) di Desa Karang Tengah, Kecamatan Dolok Masihul.
“Tersangka mengaku melakukan pembakaran atas suruhan DS,” ujar Zulham pada Kamis (6/6/2024).
Pembakaran itu diketahui pertama kali oleh korban yang terbangun sekitar pukul 02.00 WIB karena mencium bau benda terbakar.
Baca Juga: Pria Lansia di Samosir Tewas Tenggelam di Danau Toba Saat Beri Makan Ikan
Mawar Indah, yang tidur di ruang tamu, melihat api sudah menjalar di jendela dan pintu rumahnya.
Spontan, ia bangun dan mencoba memadamkan api dengan air.
Tak lama, anak korban pun terbangun dan meminta bantuan warga setempat.
“Para tetangga datang membantu memadamkan api dan pada pukul 02.30 WIB api berhasil dipadamkan,” tambah Zulham.
Mawar Indah segera melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Dolok Masihul.
Berdasarkan laporan ini, polisi melakukan penyelidikan dan berhasil mengidentifikasi pelaku.
Berkat kerja sama dengan Tim Intel Brigif 77/RR, polisi mengamankan Syahrial dan Jumardi sekitar pukul 00.30 WIB di lokasi persembunyian mereka.
Dalam pengakuannya, kedua pelaku mengatakan bahwa mereka menerima arahan langsung dari DS sebelum melakukan pembakaran.
Baca Juga: Link Nonton Agak Laen, Lengkap dengan Sinopsis dan Nama Pemainnya
Menurut keterangan Zulham, DS memberikan petunjuk kepada kedua pelaku, yang kemudian menyiramkan pertalite ke kursi plastik, pintu kayu, dan kusen jendela sebelum menyalakan api dengan mancis.
Setelah api menyala, Syahrial dan Jumardi langsung meninggalkan lokasi dengan sepeda motor.
“Modus operandi mereka adalah menyiramkan bahan bakar dan menyulut api, lalu segera melarikan diri,” jelas Zulham.
Hingga kini, polisi masih mengejar DS dan pelaku lainnya yang terlibat dalam perencanaan aksi tersebut.
Sementara itu, motif pembakaran diduga karena sakit hati, namun penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan untuk memastikan latar belakang aksi keji tersebut.
“Kami menduga motifnya adalah sakit hati, tapi kami masih mendalami lebih lanjut,” tutup Zulham. (*)