TANA TORAJA, BARAK.ID – Kepala Cabang BFI Finance di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, SS (34), dituduh menjual dua unit mobil operasional kantor untuk membayar utang judi online. Terungkapnya perbuatan SS menjadi perhatian publik dan menimbulkan pertanyaan besar mengenai integritas para pemimpin di sektor keuangan.
Mobil Kantor BFI Tana Toraja Dijual
SS yang diduga melakukan penipuan dan penggelapan ini, diamankan oleh tim Resmob Ditreskrimum Polda Sulsel di Kota Palopo, Sulawesi Selatan pada 20 September 2023. Setelah diperiksa, SS mengaku terlibat dalam judi online jenis slot dan berupaya menutupi kekalahannya dengan menjual aset perusahaan.
Berdasarkan keterangan Kompol Benny Pornika, Kanit Resmob Ditreskrimum Polda Sulsel, SS memiliki utang besar akibat judi online. Dalam upayanya untuk mengembalikan kekalahan, ia tergerak untuk menggelapkan aset kantor.
“Aksi SS terungkap setelah sejumlah warga melapor karena merasa tertipu. Dia menawarkan mobil Avanza tahun 2021 dengan harga yang tampak menggiurkan,” ungkap Kompol Benny.
Baca Juga: Ditusuk Lidi Bekas Bakso, Siswi SD di Gresik Buta Permanen, Kepala Sekolah Dikecam Terkait CCTV
IPDA Abdillah M, Panit II Resmob Polda Sulsel, mengisahkan bagaimana korban tertipu dengan taktik SS. Setelah menyetujui harga, korban meminta untuk memastikan kemenangan dalam pelelangan mobil tersebut. Namun, setelah pembayaran dilunasi, mobil tidak juga diserahkan. Bahkan, mobil yang seharusnya diberikan kepada pembeli malah kembali ke tangan BFI Tana Toraja.
“Tidak hanya itu, SS juga dilaporkan telah menjual satu unit Toyota Yaris, kendaraan dinas PT BFI Tana Toraja, dengan harga Rp160 juta,” tambah IPDA Abdillah. “Pembeli kemudian membeli tanpa diberikan BPKB, dengan alasan proses administrasi oleh kantor pusat.”
Korban yang sudah merasa ada yang tidak beres, mencoba menghubungi SS, namun tanpa hasil. Keberadaan SS yang tidak bisa dilacak memaksa mereka mengadu ke kantor BFI Tana Toraja. Dari sana, aksi SS terkuak dan laporan resmi kepada polisi pun dibuat.
Baca Juga: Begini Cara Perhitungan Pensiun Dini untuk Karyawan Swasta!
“Kami menerima laporan dari pihak perusahaan tentang aksi SS. Setelah dilakukan pencarian intensif, akhirnya kami berhasil menangkap SS yang sudah menjadi buronan,” terang IPDA Abdillah.
Kasus ini mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga integritas, terutama bagi mereka yang berada di posisi strategis di sebuah perusahaan. Penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan oleh pihak kepolisian guna mengungkap detail serta kemungkinan keterlibatan pihak lain dalam kasus ini. (*)