GRESIK, BARAK.ID – Suasana haru mendera warga Menganti, Gresik pasca-tragedi mengerikan yang dialami oleh SAH, siswi kelas 2 SD yang kehilangan penglihatannya atau buta permanen akibat serangan keji oleh pelaku yang hingga kini masih misterius.
Siswi SD di Gresik Buta Permanen
Peristiwa tragis ini terjadi pada 7 Agustus 2023, saat kegiatan belajar mengajar tengah berlangsung dan sekolah menggelar lomba dalam rangka peringatan kemerdekaan. Berdasarkan kesaksian Samsul Arif, ayah SAH, putrinya menjadi korban pemerasan oleh seorang anak laki-laki yang identitasnya belum dikenal. Ketika SAH menolak memberikan uang, pelaku dengan ganas mencolok mata kanan gadis cilik itu menggunakan lidi bambu bekas jajanan bakso.
Orang tua SAH dengan segera membawa putrinya ke Rumah Sakit Cahaya Giri di Bringkan, Menganti. Setelah itu, korban dirujuk ke RSMM Jawa Timur dan akhirnya ke RSUD dr Soetomo. Hasil pemeriksaan dokter di RSUD dr Soetomo mengonfirmasi kerusakan serius pada syaraf mata kanannya, mengakibatkan SAH mengalami kebutaan permanen.
Baca Juga: Heboh Truk Nyasar ke Kuburan Usai Ditumpangi 2 Cewek
Kasus ini semakin mengundang kemarahan publik ketika keluarga korban menghadapi kesulitan dalam mendapatkan akses ke rekaman CCTV sekolah, yang dapat membantu mengungkap identitas pelaku. Kepala sekolah, dengan alasan teknis, mengklaim bahwa kamera pengintai rusak sehingga tidak dapat menampilkan rekaman kejadian. Hal ini menimbulkan keraguan dan pertanyaan dari keluarga korban serta komunitas setempat yang menuntut transparansi dan keadilan.
Dalam upaya mencari kebenaran dan mengungkap identitas pelaku, keluarga korban telah melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Menganti pada 28 Agustus 2023, dan saat ini kasus tersebut tengah ditangani oleh Satreskrim Polres Gresik. Hingga 20 September 2023, otoritas kepolisian telah memeriksa total 32 saksi yang melibatkan 3 saksi ahli medis, staf sekolah, kepala sekolah, serta 22 siswa yang berada di sekolah yang sama dengan SAH. Selain itu, pemeriksaan ekstensif juga dilakukan terhadap 156 siswa lainnya di Balai Desa Randupandangan Menganti, Gresik.
Baca Juga: Pasca-Baku Tembak, KKB Serang Pasar di Papua: Tujuh Kios Rata dengan Tanah!
Dengan semakin banyaknya informasi yang terungkap, masyarakat berharap keadilan segera ditegakkan untuk SAH dan keluarganya. Proses penyelidikan ini menyoroti pentingnya pengawasan ketat di lingkungan pendidikan dan tanggung jawab pihak-pihak terkait dalam menjaga keamanan dan kesejahteraan para siswa. Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bahwa setiap anak berhak mendapatkan lingkungan belajar yang aman dan kondusif.
Publik menunggu langkah konkret dari pihak sekolah, otoritas lokal, dan kepolisian dalam menyelesaikan kasus ini, serta tindakan pencegahan agar tragedi serupa tidak terulang di masa mendatang. (*)