BARAK.ID – Suami Istri tewas secara tragis di Desa Tanete Batu, Kecamatan Messawa, Mamasa, Sulawesi Barat, usai ditikam seorang pria berusia 42 tahun, Yohanis Jufri, yang tak lain adalah anak kandung korban.
Ditikam Anak Kandung, Suami-Istri di Sulbar Tewas, Pelaku Ditembak Mati Polisi
Informasi dihimpun, pelaku diketahui menderita gangguan jiwa, tega mengakhiri hidup kedua orang tuanya, Leppang Assa (70) dan Bue (66), sebelum akhirnya ia sendiri berakhir tragis ditembak oleh aparat kepolisian.
Kejadian ini terungkap pada Rabu (3/4/2024), dan menarik perhatian luas setelah Yohanis melakukan aksi pembunuhan yang mengejutkan terhadap kedua orang tuanya.
Sekretaris Camat Messawa, Lora Maya Oktavia, menyampaikan, pelaku baru sehari dibawa pulang dari kampung istrinya karena mengamuk.
“Insiden ini bermula ketika Yohanis mengamuk di kampung istrinya. Keluarganya kemudian menjemputnya dengan harapan dapat menenangkannya, namun apa yang terjadi selanjutnya sungguh di luar dugaan,” ungkap Lora, dikutip Barak.id, Sabtu (6/4/2024).
Detik-detik tragis pembunuhan tersebut diuraikan oleh Kasat Reskrim Polres Mamasa, AKP Eru Reski.
Dijelaskan AKP Eru Reski, korban Bue menjelang akhir hidupnya, sedang memasak di dapur. Kemudian Yohanis mendekatinya dari belakang dan menikamnya menggunakan badik.
“Teriakan Bue menarik perhatian Leppang, suaminya, yang bergegas menolong. Sayangnya, dia juga menjadi korban penusukan putranya,” jelas AKP Eru.
Eru menambahkan, kedua korban meninggal seketika di lokasi kejadian.
“Setelah melakukan perbuatannya, Yohanis mengangkat jenazah kedua orang tuanya ke dalam rumah dan menutupi mereka dengan selimut,” ungkapnya.
Baca Juga: Fikri Belikan Pelakor Yolanda Assyar Rumah dan Apartemen, Disebut Pelit ke Anak-Istri
Amukan Yohanis tidak berakhir di situ.
Setelah membunuh orang tuanya, ia melarikan diri ke hutan, membawa salah satu anaknya.
Polisi yang tiba di tempat kejadian mencoba bernegosiasi, namun Yohanis tidak responsif dan malah menjadi lebih agresif, menyerang warga dan polisi yang hadir.
“Kami terpaksa memberikan tembakan peringatan, namun Yohanis tetap menyerang. Saat dia mencoba menyerang Briptu Danang Prabowo dengan parang, kami tidak memiliki pilihan selain melumpuhkannya untuk melindungi nyawa lebih banyak lagi,” pungkas AKP Eru. (*)