BARAK.ID – Kantor Satpol PP Denpasar di Jalan Kecubung I mendadak diserang oleh puluhan orang pada Minggu subuh (26/11/2023). Aksi brutal ini terjadi setelah Satpol PP berhasil mengamankan 33 pekerja seks komersial (PSK) dari lokalisasi Danau Tempe.
2 Oknum TNI bersama Puluhan Orang Serang Kantor Satpol PP Denpasar Gara-gara PSK
Para pelaku, termasuk yang mengaku sebagai anggota TNI, melakukan ancaman, merusak fasilitas kantor, dan memukul anggota Satpol PP. Mereka menuntut pembebasan wanita yang tertangkap dalam praktik “open BO.”
“Terjadi aksi perusakan dan penganiayaan terhadap petugas Satpol PP oleh sekelompok orang tak dikenal di Kantor Satpol PP Kota Denpasar,” ungkap Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, mengutip detikbali, Kamis (30/11/2023).
Menurut Jansen, tiga dari lima anggota Satpol PP Denpasar mengalami luka serius. Salah satu anggota Satpol PP Denpasar dengan inisial IKGA mengalami luka robek di bagian belakang kepala, bibir pecah, mata lebam, dan saat ini sedang menjalani perawatan intensif di RSUD Wangaya.
Empat petugas Satpol PP lainnya dengan inisial INB, AAMW, IGATY, dan IMW, mengalami luka robek dan memar di wajah.
Jansen menjelaskan bahwa penyerangan oleh puluhan OTK dipicu oleh penertiban PSK di lokalisasi Jalan Danau Tempe Denpasar pada pukul 23.00 Wita, Sabtu (25/11/2023). Dari kegiatan penertiban tersebut, petugas Satpol PP berhasil mengamankan 33 wanita “open BO” untuk didata dan dibina.
Nyoman Sudarsana, Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Denpasar, mengatakan insiden itu berlangsung selama 30 menit, di mana puluhan OTK berteriak-teriak sambil menggoyang-goyangkan pintu gerbang.
2 Oknum TNI Diamankan
Dua personel TNI yang terlibat dalam serangan terhadap kantor Satpol PP Denpasar pada Minggu, 26 November 2023, telah berhasil diamankan. Dalam tindakan mereka, kedua tentara tersebut menggunakan pistol airsoft gun untuk mengintimidasi petugas Satpol PP.
Dua anggota TNI telah ditangkap terkait serangan ke kantor Satpol PP Denpasar di Jalan Kecubung I, Denpasar Timur. Panglima Kodam (Pangdam) IX/Udayana, Mayjen Harfendi, memberikan pernyataan terkait penangkapan kedua bawahannya tersebut.
“Dalam tahap penyelidikan oleh Staf intel Kodam IX/Udayana,” ujar Mayjen Harfendi melalui keterangan tertulisnya yang diterima detikBali, Selasa (28/11/2023).
Harfendi menegaskan bahwa Kodam Udayana akan mengambil tindakan tegas terhadap anggota TNI yang terlibat dalam serangan ke markas Satpol PP. “Jika terbukti ada keterlibatan oknum anggota TNI, kami akan memprosesnya sesuai hukum yang berlaku,” tegas Harfendi.
Praka JG dan Pratu VS, kedua anggota TNI yang ditangkap, saat ini tengah menjalani pemeriksaan setelah ditangkap oleh Kodam IX/Udayana. Ini menjadi penangkapan keenam setelah sebelumnya polisi berhasil menahan empat pelaku serangan yang merupakan warga sipil.
Nyoman Sudarsana, Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Denpasar, mengungkapkan bahwa serangan tersebut berlangsung setelah penertiban PSK oleh Satpol PP pada Sabtu malam hingga Minggu dini hari. Tindakan penertiban dilakukan setelah menerima laporan dari masyarakat mengenai lokasi tersebut.
“Sesudah intel melakukan pendalaman, ternyata memang kondisi di sana meresahkan. Oleh karena itu, Pak Kasat (Satpol PP) menugaskan kami untuk melakukan penertiban,” jelas Sudarsana
Di tempat kejadian, ditemukan 33 PSK tanpa identitas, langsung dibawa ke kantor Satpol PP.
“Kemudian, sekitar pukul 04.30 Wita, sekelompok preman sekitar 25 OTK muncul,” ujar Sudarsana.
Mereka awalnya mengklaim sebagai tentara, namun kemudian mengaku sebagai preman. Seorang pelaku menunjukkan pistolnya ke arah petugas Satpol PP.
Setelah berhasil masuk, kelompok OTK menyerang petugas Satpol PP dengan balok kayu dan tangan kosong. Mereka juga merusak mobil dan sepeda motor dinas.
“Dengan teriakan keras, mereka memaksa pintu terbuka, mengancam akan membunuh jika tidak. Gembok pun terlepas, memungkinkan mereka menyerang petugas,” jelas Sudarsana.