BARAK.ID – Pematangsiantar, yang sering disebut Siantar, adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia.
Sejarah dan Keunikan Becak Siantar BSA: Ikon Kota Pematangsiantar
Kota ini memiliki posisi strategis karena terletak di Jalan Raya Lintas Sumatera, penghubung utama antara berbagai kota dan daerah di Pulau Sumatera.
Dengan luas wilayah sekitar 79,907 kilometer persegi, Siantar menjadi salah satu kota yang penting di Sumatera Utara.
Kota ini berada sekitar 128 kilometer dari ibu kota provinsi, Medan, dan sekitar 50 kilometer dari Parapat, pintu gerbang utama menuju Danau Toba.
Pada tahun 2020, jumlah penduduk kota ini mencapai 268.254 jiwa, dengan proporsi penduduk laki-laki sebanyak 124.533 jiwa dan perempuan sebanyak 130.784 jiwa.
Baca Juga: Pasar Horas Siantar: Tetap Eksis di Tengah Gempuran E-Commerce
Pematangsiantar Terkenal dengan Ikon Transportasi Unik
Salah satu daya tarik utama Pematang Siantar adalah becak bermotor yang unik.
Kendaraan ini menjadi ikon yang terkenal hingga mancanegara karena menggunakan sepeda motor jenis Birmingham Small Arms (BSA).
Menurut informasi dari Repositori USU, becak motor BSA adalah salah satu jenis angkutan umum roda tiga di Pematang Siantar.
Becak ini pernah menjadi alat transportasi favorit masyarakat setempat.
Spesifikasi dan Jenis Mesin Becak Siantar
Di Indonesia, becak biasanya terbagi menjadi dua jenis, yakni becak kayuh dan becak motor.
Becak motor di Siantar menggunakan sepeda motor BSA dari tahun 1952 hingga 1954 dengan kapasitas mesin antara 350cc hingga 500cc.
Baca Juga: 12 Fakta Pematang Siantar, Kota Nyentrik di Balik Ikon Becak BSA yang Unik
Asal Usul Becak Siantar
Menurut jurnal dari Universitas Multimedia Nusantara, sepeda motor BSA merupakan produk buatan Inggris yang dibawa oleh tentara Belanda ke Siantar.
Keunikan becak ini adalah hanya dapat ditemukan di dalam kota Pematang Siantar dan tidak ada di tempat lain, baik di Indonesia maupun di luar negeri.
Hal ini membuat becak BSA menjadi kebanggaan tersendiri bagi kota dan warga Pematang Siantar.
Becak ini juga merupakan bagian dari sejarah dan kearifan lokal pemuda Siantar sejak tahun 1958.
Baca Juga: Berapa Kali Gunung Toba Meletus? Begini Sejarah dan Dampaknya yang Mahadahsyat!
Modernisasi dan Eksistensi Becak Siantar
Meskipun kini becak BSA telah menjadi ikon kota Pematang Siantar, modernisasi menyebabkan jumlah unit becak ini semakin berkurang.
Sepeda motor BSA awalnya dirancang sebagai kendaraan perang, namun di Siantar, motor ini digunakan sebagai becak motor yang khas.
Saat ini, becak BSA sudah dianggap sebagai salah satu situs purbakala.
Berdasarkan usia lebih dari 50 tahun, becak ini diakui sebagai cagar budaya yang harus dilindungi oleh pemerintah.
Menurut informasi dari website Kemendikbud, salah satu keistimewaan becak ini adalah suara knalpotnya yang menggelegar.
Desain kabin becak ini juga dimodifikasi dengan warna-warna cerah yang mencolok.
Kabin becak dibuat sangat kokoh sehingga dapat melaju dengan kecepatan tinggi.
Rangka kabin menggunakan kombinasi bahan logam dan kayu, memberikan kekuatan dan stabilitas pada becak ini.
Baca Juga: “Ingin Gaji Berapa?” Strategi Cerdas Menjawab Pertanyaan Saat Wawancara Kerja
Warisan Sejarah
Becak Siantar BSA bukan sekadar alat transportasi, melainkan juga warisan budaya dan simbol kota yang memiliki nilai sejarah tinggi dan keunikan.
Kendaraan ini bukan hanya alat transportasi, tetapi juga bagian dari identitas dan kebanggaan warga Siantar.
Upaya pelestarian dan penghargaan terhadap becak ini perlu terus ditingkatkan agar generasi mendatang tetap dapat mengenal dan merasakan keistimewaan becak Siantar BSA.
Melalui kombinasi antara sejarah, keunikan, dan peran serta masyarakat serta pemerintah, becak Siantar akan terus menjadi ikon yang tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga di mancanegara.
Dengan demikian, Pematangsiantar akan selalu dikenang sebagai kota yang memiliki kekayaan budaya dan sejarah yang tak ternilai. (*)