JAKARTA, BARAK.ID – Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mengungkap detil jaringan narkoba internasional di bawah komando Fredy Pratama. Analisis mendalam terhadap 39 tersangka yang ditangkap dari berbagai kasus peredaran narkotika di Indonesia memunculkan nama besar Fredy Pratama sebagai bandar utama.
Jaringan Narkoba Skala Internasional Fredy Pratama
Fredy, diketahui, mengatur seluruh operasional bisnis narkoba di Indonesia dari negara tetangga, Thailand. Komjen Wahyu Widada, Kabareskrim Polri, menekankan bahwa jaringan ini memiliki organisasi yang sangat rapi dan sistematis. “Pengungkapan dilakukan berdasarkan adanya kesamaan modus operandi,” kata Wahyu, dalam jumpa pers, Selasa (12/9/2023) lalu.
Baca Juga: 17 Siswa SMP Negeri 1 Pangandaran Tersesat di Cagar Alam Pangandaran
Salah satu ciri khas dari jaringan ini adalah penggunaan aplikasi komunikasi khusus seperti BlackBerry Messenger Enterprise, Threema, dan Wire untuk berkomunikasi. “Khususnya penggunaan alat komunikasi tersebut saat berkomunikasi,” tambah Wahyu.
Baca Juga: Perangkap MiChat: Pedagang Jakarta Barat Jadi Korban Perampokan
Fredy Pratama sendiri kini masuk dalam daftar buruan Interpol dan telah diterbitkan red notice sejak Juni 2023.
Dalam konferensi pers tersebut, Bareskrim juga membeberkan beberapa individu kunci dalam jaringan Fredy Pratama:
- Muhammad Rivaldo Miliandri G Silondae alias Kif: Dijuluki sebagai operator utama peredaran narkoba di wilayah barat Indonesia, meliputi Pulau Sumatera dan Jawa.
- Inisial WJ: Berperan mirip dengan Kif, tetapi fokus di wilayah timur Indonesia, terutama di Pulau Kalimantan dan Sulawesi.
- Adelia Putri Salma (APS) dan David: Selebgram yang cantik, Adelia Putri Salma, bukan hanya dikenal di dunia maya. Ternyata, dia dan suaminya, David, memainkan peran kritis dalam jaringan ini. Dikenal sebagai “Ratu Narkoba Palembang”, Adelia dan David bertanggung jawab atas penyebaran sabu-sabu dan ekstasi di berbagai wilayah, serta pembuatan KTP dan identitas palsu. Pasangan ini juga berperan dalam mengendalikan perputaran uang dalam jaringan. Barang bukti yang disita dari kedua pasangan ini termasuk sejumlah rumah, minimarket, dan berbagai jenis kendaraan mewah.
- AKP Andri Gustami: Eks Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan ini tampaknya memanfaatkan posisinya untuk memfasilitasi pengiriman narkoba melalui Pelabuhan Bakauheni. Dia diketahui memiliki hubungan langsung dengan Kif. Polri memastikan bahwa Andri akan mendapat sanksi berat atas keterlibatannya.
Pengungkapan ini menandai salah satu upaya besar Polri dalam memerangi peredaran narkoba di Tanah Air. Dengan adanya pengungkapan ini, diharapkan akan memberikan efek jera bagi pelaku lainnya dan mengurangi peredaran narkoba di Indonesia. (*)