BARAK.ID – Terletak di Kabupaten Manggarai Barat, Pulau Flores, NTT, Bandara Komodo Labuan Bajo bersiap menorehkan sejarah baru dengan transisinya menjadi bandara internasional pada Januari 2024. Langkah ini adalah bagian dari strategi pemerintah dalam mengembangkan infrastruktur dan meningkatkan jangkauan konektivitas udara di wilayah tersebut.
Bandara Komodo Labuan Bajo Menuju Status Internasional di Januari 2024
Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, telah mengungkapkan komitmen kuat pemerintah daerah dalam mendukung transformasi signifikan ini. Kenaikan status Bandara Komodo Labuan Bajo ini diharapkan akan membuka peluang lebih luas bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan pariwisata, sekaligus menandai era baru dalam perjalanan pembangunan daerah tersebut.
Baca Juga: Keajaiban Arsitektur Jembatan Petuk, Simbol Kebangkitan NTT di Tengah Keterbatasan
Perubahan status Bandara Komodo Labuan Bajo menjadi bandara internasional menjanjikan awal yang baru bagi Pulau Flores. Transformasi ini diharapkan dapat membawa peningkatan signifikan dalam sektor pariwisata, perdagangan, dan investasi di kawasan ini.
Peningkatan ini bukan sekadar perubahan nama, tetapi sebuah langkah strategis yang dirancang untuk menangkap peluang dari industri pariwisata yang berkembang pesat. Keberadaan bandara internasional diharapkan akan memudahkan akses bagi wisatawan global, membuka peluang ekonomi baru, dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi lokal. Ini merupakan langkah maju yang penting untuk Flores dan sekitarnya.
Keunikan alam dan keragaman budaya Pulau Flores telah lama menjadi daya tarik bagi wisatawan dari seluruh dunia. Transformasi Bandara Komodo Labuan Bajo menjadi bandara internasional akan mengukuhkannya sebagai gerbang utama bagi pengunjung internasional, memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata kelas dunia.
Lebih dari sekedar mendukung sektor pariwisata, peningkatan status bandara ini juga diantisipasi akan memberikan dorongan yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan status barunya sebagai bandara internasional, Bandara Komodo Labuan Bajo diharapkan akan menjadi pusat kegiatan ekonomi yang lebih dinamis, membuka akses yang lebih luas untuk perdagangan dan investasi, serta meningkatkan koneksi Pulau Flores dengan pasar global. Langkah ini diharapkan menjadi katalisator untuk membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat.
Bandara Komodo Labuan Bajo, dengan serangkaian inisiatif progresif, bersiap untuk menjadi lebih dari sekadar hub transportasi. Transformasinya menjadi bandara internasional diharapkan akan membuka pintu bagi pelancong dari seluruh penjuru dunia, tidak terbatas hanya pada wisatawan domestik.
Kenaikan status ini mencerminkan bukan hanya pencapaian lokal, tetapi juga mengakui potensi Pulau Flores sebagai tujuan wisata global yang menarik. “Kami sedang dalam proses finalisasi dokumen dengan Mensesneg untuk menjadikan Bandara Komodo Labuan Bajo sebagai bandara internasional. Kami berharap, dengan dukungan dan restu semua pihak, pada Januari 2024, kami bisa menyambut dunia,” ungkap Edi Endi pada Kamis (30/11/2023).
Menurut Edi Endi, langkah ini adalah elemen kunci dalam mendukung dan memajukan sektor pariwisata di wilayah tersebut, membuka peluang lebih besar untuk pertukaran budaya dan pertumbuhan ekonomi. Flores, dengan bandara internasionalnya, tidak lama lagi akan bersinar di panggung dunia.
Labuan Bajo, dengan setiap hari yang berlalu, semakin memperkuat posisinya sebagai tujuan wisata yang menarik. Terbukti dengan tren peningkatan jumlah wisatawan yang terus menerus naik. Tak hanya itu, Labuan Bajo juga menyaksikan lonjakan dalam investasi, terutama terlihat dari bertumbuhnya hotel-hotel baru yang menghiasi daerah ini.
Perkembangan ini menandakan bahwa saatnya sudah tiba untuk Bandara Komodo meningkatkan statusnya, dari domestik menjadi internasional. Perubahan ini diharapkan tidak hanya akan meningkatkan arus wisatawan tetapi juga mempercepat pertumbuhan ekonomi dan investasi di wilayah tersebut, menjadikan Labuan Bajo sebagai destinasi yang lebih terhubung dan diakui di kancah global.
Perjalanan Bandara Komodo Labuan Bajo menuju status internasional kini semakin nyata. Ceppy Triono, Kepala Bandara Komodo, mengungkapkan bahwa rencana kenaikan status bandara telah mendapatkan lampu hijau dari kementerian terkait. “Kementerian Keuangan dan Kementerian Pertahanan telah memberi persetujuan. Kita sedang menunggu proses lebih lanjut,” tutur Ceppy belum lama ini.
Baca Juga: Waspadai Risiko Penularan Mycoplasma Pneumonia pada Anak! Begini Gejalanya…
Dijelaskan oleh Ceppy, berbagai persiapan untuk menyongsong status baru bandara tersebut sedang berjalan. Hal-hal seperti pemenuhan standar keselamatan, keamanan, dan pelayanan internasional sedang ditangani dengan serius. Selain itu, juga dipersiapkan unit kerja dan personel yang akan bertanggung jawab dalam kegiatan kepabeanan, keimigrasian, dan kekarantinaan.
“Kami ingin memastikan bahwa segala pelayanan bandara sudah sesuai dengan SOP dan regulasi bandara internasional, termasuk fasilitas runway, taxiway, dan parking stand,” ujar Ceppy. Dia juga menegaskan bahwa dari segi fasilitas dan sarana prasarana, Bandara Komodo sudah siap untuk naik kelas.
Keputusan akhir akan berasal dari Kementerian Perhubungan, yang akan menetapkan status resmi bandara. Bandara Komodo, dengan landasan pacu sepanjang 2.650 meter dan lebar 45 meter, sudah mampu menerima pesawat sekelas Boeing 737 dan Airbus A320.
Peningkatan jumlah penumpang di bandara ini turut dipengaruhi oleh keberhasilan Labuan Bajo sebagai tuan rumah KTT ke-42 ASEAN pada Mei 2023, menandakan kesiapannya menyambut dunia. (*)