BARAK.ID – Dalam khazanah bahasa Indonesia, terdapat banyak istilah yang merupakan warisan dari masa lalu.
Asal Usul Istilah ‘Anak Kolong’, Viral di Media Sosial, Sudah Ada Sejak Zaman Penjajahan Belanda
Salah satunya adalah “Anak Kolong”, sebuah sebutan yang kini menjadi populer di media sosial.
Namun, di balik kepopulerannya, istilah ini menyimpan sejarah panjang yang menceritakan tentang perjuangan dan pengorbanan para prajurit terdahulu.
Dilansir Barak.id via Wikipedia, Sabtu (4/5/2024), istilah Anak Kolong berakar dari masa penjajahan Belanda di Indonesia.
Pada masa itu, kondisi tangsi anggota KNIL (Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger) sangat memprihatinkan.
Tentara yang berkeluarga ditempatkan di asrama dengan ukuran kecil dan berhimpitan.
Ruangan yang sempit membuat mereka harus berbagi tempat tidur, sehingga anak-anak terpaksa tidur di bagian bawah dipan atau “kolong”.
Inilah asal mula dari istilah Anak Kolong.
Pada awalnya, sebutan Anak Kolong hanya ditujukan kepada anak-anak prajurit rendahan, yaitu anak-anak dari prajurit yang berpangkat di bawah kopral.
Mereka dianggap sebagai anak-anak dari prajurit dengan gaji terendah di Hindia Belanda.
Namun, seiring berjalannya waktu, istilah ini meluas dan digunakan untuk menyebut semua anak prajurit, tanpa memandang pangkat atau jabatan orang tuanya.
Baca Juga: Kue Apang Bugis: Kuliner Khas Makassar yang Kembali Populer
Kisah Perjuangan di Balik Istilah Anak Kolong
Di balik istilah yang terkesan sederhana, terdapat kisah perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa.
Anak-anak Kolong tumbuh di lingkungan yang penuh dengan tantangan, baik secara fisik maupun mental.
Mereka harus berjuang untuk bertahan hidup di tengah kondisi yang serba terbatas dan menyaksikan langsung perjuangan orang tua mereka dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Salah satu kisah yang menggambarkan perjuangan Anak Kolong adalah film drama Belanda “Ver Van Familie” (Jauh dari Keluarga) yang diproduksi pada tahun 2008.
Film ini menceritakan tentang seorang Anak Kolong yang kemudian bermukim di Belanda dan harus menghadapi berbagai tantangan hidup.
Seiring dengan berjalannya pembangunan dan peningkatan kesejahteraan, Anak Kolong mulai mengalami emansipasi.
Mereka mendirikan perkumpulan dan organisasi masyarakat untuk tingkat nasional, seperti Anak Kolong Indonesia yang didirikan oleh Bapak Umar Salim di Jawa Timur.
Dengan adanya Undang-Undang Bela Negara, banyak Anak Kolong turut berpartisipasi dalam lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang berfokus pada pembinaan bela negara.
Mereka meneruskan semangat perjuangan yang telah diwariskan oleh orang tua mereka dengan terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang mendukung kecintaan terhadap tanah air.
Baca Juga: 65 Kumpulan Kata-Kata Romantis di Penghujung Tahun 2023, Menyambut Awal Tahun 2024
Istilah Viral di Media Sosial
Meskipun istilah Anak Kolong telah ada sejak lama, namun belum lama ini istilah ini menjadi viral di berbagai media sosial, seperti TikTok dan Twitter.
Banyak pengguna media sosial yang tertarik dengan makna di balik istilah ini dan ingin mengetahui sejarahnya.
Kepopuleran istilah Anak Kolong di media sosial menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia masih peduli dengan warisan budaya dan sejarah bangsa.
Istilah ini bukan hanya sekedar bahasa gaul, tetapi merupakan representasi dari perjuangan dan pengorbanan para prajurit terdahulu dalam merebut kemerdekaan.
Kisah di balik istilah Anak Kolong mengingatkan tentang pentingnya melestarikan warisan budaya dan sejarah bangsa.
Baca Juga: Mantan Penjaga Meja Membongkar Skema Curang Slot Online: Pemain Tidak Dibiarkan Menang!
Setiap istilah, tradisi, dan cerita rakyat yang diturunkan dari generasi ke generasi menyimpan nilai-nilai luhur dan perjuangan yang patut dihargai.
Dengan mempelajari sejarah di balik istilah seperti Anak Kolong, dapat dipahami konteks sosial, budaya, dan politik yang melatarbelakangi munculnya istilah tersebut.
Hal ini membantu kita menghargai perjuangan para pendahulu bangsa dan menanamkan rasa cinta tanah air dalam diri generasi muda.
Istilah Anak Kolong merupakan salah satu warisan budaya yang menyimpan sejarah panjang tentang perjuangan dan pengorbanan para prajurit terdahulu dalam merebut kemerdekaan Indonesia.
Meski terkesan sederhana, istilah ini menyimpan kisah-kisah inspiratif tentang ketangguhan dan semangat juang yang patut diteladani oleh generasi muda saat ini. (*)