Barak ID
Minggu, 19 Oktober 2025
  • Indeks
  • News
    • Berita
      • People & Society
        • Religion & Belief
      • Peristiwa
      • Politik
      • Regional
        • Sumatera Utara
          • Medan
          • Deli Serdang
          • Kabupaten Simalungun
          • Pematang Siantar
        • Bandung
        • Manado
        • Sulawesi Selatan
          • Makassar
          • Toraja
      • Nasional
      • Dunia
      • Otomotif
      • Trending
  • Bisnis
    • Finansial
    • Investasi
    • Lowongan Kerja
  • Hot
    • Anime
    • Entertain
    • K Pop
    • Seleb
    • Sinopsis
  • Jejak
  • Misteri
  • Tekno
    • Aplikasi
    • Artificial Intelligence
    • Brand
    • Game
    • Laptop
    • Smartphone
    • Tablet
  • Sports
    • Badminton
    • MotoGP
    • Berita Bola
  • Spesial
  • Sensasi
  • Flona
    • Animalia
    • Nabatah
  • Wisata
Barak ID
No Result
View All Result
Barak ID
No Result
View All Result
  • Danau Toba
  • Rotasi
  • Indeks
  • °News
  • Peristiwa
  • °Hot
  • Bisnis
  • Jejak
  • Misteri
  • Tekno
  • Sports
  • Spesial
  • Sensasi
  • Wisata & Perjalanan
Home Dunia
Tragedi kemanusiaan di rafah semakin memburuk seiring meningkatnya operasi militer israel, slogan all eyes on rafah menggema.

Tragedi kemanusiaan di Rafah semakin memburuk seiring meningkatnya operasi militer Israel, slogan All Eyes on Rafah menggema.

All Eyes on Rafah: Isak Tangis di Mana-mana Bercampur Aroma Daging Manusia yang Hangus Terkena Rudal

Widya Sanari Author: Widya Sanari
31 Mei 2024 | 04:42 WIB
Rubrik: Dunia

BARAK.ID – Dataran Rafah, Jalur Gaza selatan, menjadi saksi tragedi kemanusiaan akibat serangan brutal militer Israel.

All Eyes on Rafah: Isak Tangis di Mana-mana Bercampur Aroma Daging Manusia yang Hangus Terkena Rudal

Situasi kemanusiaan di Rafah, kota terdepan di Jalur Gaza yang berbatasan dengan Mesir, semakin memburuk seiring dengan meningkatnya serangan udara dan operasi militer Israel dalam beberapa pekan terakhir.

Serangan brutal yang telah menewaskan puluhan warga sipil Palestina telah memicu kecaman internasional yang semakin keras terhadap tindakan Israel.

“Kami menyerukan kepada masyarakat internasional untuk tidak berpaling dari tragedi kemanusiaan yang terjadi di Rafah,” kata Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dikutip Jumat (31/5/2024).

“Serangan biadab ini tidak hanya melanggar hukum internasional, tetapi juga merupakan pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia yang paling mendasar,” lanjutnya.

Menurut laporan dari Palang Merah Internasional, setidaknya 71 orang tewas dan lebih dari 500 orang luka-luka sejak dimulainya operasi militer Israel di Rafah pada awal Mei.

Baca Juga: Israel Membabi Buta Serang Rafah, 36 Ribu Jiwa Melayang

Sebagian besar korban adalah warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan.

Erdogan mengutuk serangan brutal Israel terhadap Rafah, yang telah menjadi tempat pengungsian bagi lebih dari satu juta warga Palestina yang kehilangan rumah mereka.

“Tindakan Israel ini jelas merupakan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional dan harus diakhiri dengan segera,” tegasnya.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, membela operasi militer di Rafah, dengan alasan untuk melindungi keamanan warga Israel dari serangan roket yang diluncurkan oleh kelompok militan Palestina Hamas.

Namun, banyak pihak yang meragukan alasan tersebut, mengingat sebagian besar korban adalah warga sipil yang tidak bersenjata.

Serangan udara dan operasi militer Israel di Rafah telah memicu gelombang protes di seluruh dunia.

Di Turki, ribuan orang turun ke jalan untuk mengutuk tindakan Israel dan mendesak pemerintah Turki untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Tel Aviv.

“Israel telah melanggar semua norma kemanusiaan dan hukum internasional. Kami tidak akan tinggal diam sementara warga Palestina terus menjadi korban agresi dan pembunuhan massal oleh rezim Zionis Israel,” papar Erdogan, dalam sebuah pidato di Istanbul.

Sementara itu, di Prancis, sejumlah organisasi non-pemerintah dan kelompok hak asasi manusia berencana untuk menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di Paris pada akhir pekan ini, menuntut pemerintah Prancis untuk mengambil tindakan tegas terhadap Israel.

Meskipun menghadapi kecaman internasional yang semakin meluas, pemerintah Israel tampaknya tidak menunjukkan tanda-tanda akan menghentikan operasi militernya di Rafah.

Dalam sebuah pernyataan resmi, Perdana Menteri Netanyahu menegaskan bahwa operasi akan berlanjut hingga “ancaman keamanan dari Hamas benar-benar dihilangkan.”

“Kami tidak akan mundur dalam upaya untuk melindungi warga Israel dari serangan teroris,” kata Netanyahu.

Namun, banyak pengamat internasional yang meragukan klaim Israel tentang ancaman keamanan dari Hamas, mengingat kelompok militan itu telah menyatakan gencatan senjata sejak berakhirnya konflik Gaza pada 2021.

Mereka juga mempertanyakan tingkat kekerasan yang digunakan oleh tentara Israel dalam operasi militer di Rafah, yang telah menewaskan banyak warga sipil tidak bersalah.

Sementara itu, warga Palestina di Rafah terus berjuang untuk bertahan hidup di tengah serangan brutal dan kekurangan pasokan makanan, air, dan obat-obatan.

Banyak dari mereka yang terpaksa mengungsi ke tempat-tempat pengungsian darurat yang dipenuhi sesak dan kekurangan fasilitas yang memadai.

Baca Juga: 8 Faktor Kebiadaban Zionisme Israel Sulit Dihentikan

Daftar Kekejaman Israel di Rafah

Dalam operasi yang diklaim untuk mencari militan Hamas, pasukan Zionis justru menghujani kamp-kamp pengungsi dan menewaskan puluhan warga sipil tak berdosa.

Gambar-gambar yang beredar dari Rafah menunjukkan bahwa Gaza benar-benar merupakan neraka di bumi.

Warga sipil yang seharusnya dilindungi malah menjadi korban serangan brutal ini.

Dikutip Jumat (31/5/2024) dari laporan Al Jazeera, salah satu serangan udara Israel pada Kamis (30/5/2024) lalu menargetkan tenda-tenda pengungsian di kawasan Tal as-Sultan, Rafah.

Setidaknya 40 nyawa melayang, termasuk beberapa anak-anak yang tidak berdosa.

“Saya menyaksikan sendiri bagaimana tentara Israel sengaja mengincar kamp yang melindungi warga sipil,” ungkap Mahmoud Al-Batsh, saksi mata dari lembaga pemantau fakta Sanad.

“Bukan militan yang mereka tuju, melainkan penduduk tak bersenjata yang sedang berlindung di tenda-tenda itu,” tambahnya.

Pihak militer Israel membantah tudingan tersebut.

Mereka mengklaim serangan didasarkan pada “intelijen yang akurat” untuk menyingkirkan pejabat senior Hamas yang bertanggung jawab atas serangan terhadap warga Israel pada 7 Oktober lalu.

“Kami memiliki informasi intelijen yang kuat tentang keberadaan target penting Hamas di wilayah itu, sayangnya, terjadi insiden yang menewaskan warga sipil akibat kehadiran mereka dekat dengan sasaran serangan,” tegas juru bicara militer Israel.

Namun, klaim itu dibantah mentah-mentah oleh para saksi mata.

Baca Juga: Arti All Eyes on Rafah, Panggilan Menyayat Hati yang Menggema di Media Sosial

Mereka menyaksikan langsung bagaimana tenda-tenda pengungsian hancur lebur akibat hujan rudal Israel.

“Begitu serangan dimulai, api langsung menyebar dengan cepat dan meratakan seluruh tenda di kamp. Saya melihat banyak jenazah berserakan, terutama anak-anak dan perempuan yang terbakar hidup-hidup dalam tendanya,” cerita Umm Mahmoud, seorang pengungsi yang selamat.

Laporan dari Bulan Sabit Merah Palestina mengonfirmasi kengerian yang dialami para pengungsi.

“Banyak warga sipil yang dibakar hidup-hidup dalam serangan itu. Tentara Israel tidak memberi mereka kesempatan untuk menyelamatkan diri,” ungkap juru bicara organisasi kemanusiaan tersebut.

Di Rumah Sakit Kuwait yang dipenuhi korban luka bakar, suasana kalut menyelimuti.

Isak tangis memilukan terdengar di mana-mana, mencampur aroma daging manusia yang hangus terkena rudal.

“Saya melihat tenda-tenda meleleh, dan jenazah-jenazah juga meleleh di dalamnya,” kisah salah satu korban selamat yang luka bakar hebat.

Insiden mengerikan ini memicu kecaman keras dari berbagai pihak.

Dunia mengutuk serangan Israel yang “mengabaikan prinsip-prinsip kemanusiaan dan hukum perang.”

Serangan yang menewaskan warga sipil, termasuk anak-anak, merupakan kejahatan perang dan pelanggaran berat Konvensi Jenewa.

Israel didesak untuk menghentikan agresi dan mengizinkan akses bantuan kemanusiaan.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membela aksi pasukannya.

Ia mengklaim operasi tersebut “sangat diperlukan untuk melindungi keamanan warga Israel” dari ancaman militan bersenjata. (*)

Tags: All Eyes on RafahAromaDaging ManusiaGazaHangusIsak TangisIsraelPalestinaRafahRudal

Berita Terkait

Jika israel hancur, efeknya akan terasa di seluruh dunia, memicu ketidakstabilan di berbagai sektor seperti minyak - perdagangan internasional.
Dunia

Jika Israel Hancur dan Dampaknya Terhadap Perekonomian Dunia

Author: Widya Sanari
7 Agustus 2024 | 01:02 WIB

BARAK.ID - Israel, sebuah negara kecil di Timur Tengah, memiliki peran yang signifikan dalam perekonomian global. Ketegangan antara Iran dan...

Read moreDetails
Arti all eyes on rafah yang menggema di media sosial, menuntut dunia memusatkan perhatian pada tragedi kemanusiaan di gaza.
Dunia

Arti All Eyes on Rafah, Panggilan Menyayat Hati yang Menggema di Media Sosial

Author: Widya Sanari
31 Mei 2024 | 04:54 WIB

BARAK.ID - Dalam gelombang serangan biadab yang menghantam Rafah, Gaza, dunia menyaksikan sebuah tragedi kemanusiaan yang menggetarkan hati nurani. Arti...

Read moreDetails

Berita Terbaru

Peristiwa

Polisi Ringkus Dua Perampok Operator Combine di Ogan Ilir

18 Oktober 2025 | 20:18 WIB
Bola

Manchester United Cari Kiper Baru untuk Musim 2026

24 September 2025 | 04:05 WIB
Bola

FIFA Gerah Jadi Korban Hoaks di Instagram Indonesia

24 September 2025 | 03:51 WIB
Bola

PSSI Kehilangan Suntikan APBN

24 September 2025 | 02:09 WIB
Bola

Mbappé Bisa Jadi Korban Rotasi

24 September 2025 | 01:17 WIB
Bola

PSIM Yogyakarta Terobos Papan Atas, Tim Ze Valente Masih Haus Prestasi

24 September 2025 | 01:06 WIB
Bola

Real Madrid Melaju Mulus di Awal Musim

24 September 2025 | 00:57 WIB
Bola

Messi Turut Rayakan Ousmane Dembele Raih Ballon d’Or 2025

24 September 2025 | 00:46 WIB
Peristiwa

Nilai Ijazah Ahmad Sahroni Tersorot Usai Rumahnya Dijarah Massa, Warganet: Orang Begini Lolos DPR?

31 Agustus 2025 | 03:49 WIB
Peristiwa

Gedung DPRD Makassar Hangus Dibakar Massa Saat Rapat Berlangsung

30 Agustus 2025 | 01:56 WIB
Investasi

Quotex: Platform Perdagangan Modern untuk Akses Pasar Global dan Investasi Cerdas

15 Agustus 2025 | 20:59 WIB
Investasi

Platform Perdagangan Daring yang Kian Populer di Berbagai Negara

27 Juli 2025 | 11:39 WIB
  • Media Kit
  • Pedoman
  • Privacy
  • Terms
  • Redaksi
Seedbacklink

barak id logo
PT TOP MEDIA GRUP
Jl. Bangka IX D No. VIII, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
☏ +62 821-6130-2702
📧 barakdotid @ gmail.com

No Result
View All Result
  • Indeks
  • News
    • Berita
      • People & Society
      • Peristiwa
      • Politik
      • Regional
      • Nasional
      • Dunia
      • Otomotif
      • Trending
  • Bisnis
    • Finansial
    • Investasi
    • Lowongan Kerja
  • Hot
    • Anime
    • Entertain
    • K Pop
    • Seleb
    • Sinopsis
  • Jejak
  • Misteri
  • Tekno
    • Aplikasi
    • Artificial Intelligence
    • Brand
    • Game
    • Laptop
    • Smartphone
    • Tablet
  • Sports
    • Badminton
    • MotoGP
    • Berita Bola
  • Spesial
  • Sensasi
  • Flona
    • Animalia
    • Nabatah
  • Wisata

barak id logo
PT TOP MEDIA GRUP
Jl. Bangka IX D No. VIII, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
☏ +62 821-6130-2702
📧 barakdotid @ gmail.com