BEKASI, BARAK.ID – Sebuah momen dramatis terungkap dalam kejadian yang menggemparkan di Mall Pondok Gede, Bekasi, ketika seorang pria dicurigai sebagai pelaku pencopetan berhasil ditangkap oleh warga dan petugas keamanan mall, Minggu malam.
Pencopetan di Mall Pondok Gede
Menurut sumber yang membagikan kejadian tersebut melalui IG memomedsos, insiden pencopetan ini terjadi sekitar pukul 20.25 WIB. Dalam waktu singkat, berkat kesiapsiagaan dan kerjasama antara warga dan petugas keamanan, aksi pelaku berhasil digagalkan. Namun, apa yang terjadi setelahnya menciptakan ketegangan di lokasi kejadian.
Sebuah rekaman video memperlihatkan bahwa terduga pelaku, seorang pria berbaju putih, telah diberi borgol oleh pihak security. Meski sudah dalam keadaan terjepit, pria tersebut tampak terlihat gelisah saat diminta untuk menunjukkan lokasi ponsel yang dicurinya dari korban di area parkir mall.
Seiring dengan pertanyaan yang diajukan, suasana semakin memanas. Sejumlah warga yang merasa geram terhadap pelaku mulai memberikan ‘bogem mentah’ sebagai bentuk kekecewaan atas ulah pencopetan yang dilakukannya.
“Ampun bang, itu di situ tuh,” pinta si terduga pelaku dengan nada memelas.
Namun, sebagian warga yang ada di lokasi masih tampak belum puas. “Ngomong yang benar gobl**k, hapenya mana?” tanya salah seorang warga dengan nada tinggi, menunjukkan tingkat frustrasinya.
Baca Juga: Bocah SMP Lecehkan Mahasiswi UI di Kampus UI Depok, Pelaku Langsung Ditangkap Sekuriti
Dalam kondisi terpojok dan terintimidasi, pelaku akhirnya mengakui perbuatannya. Dengan suara parau, ia menjelaskan bahwa barang curian telah ia sembunyikan di palang pintu masuk area mall. “Itu di palang pintu masuk, yuk situ yuk,” katanya, mencoba menunjukkan lokasi barang bukti.
Sementara beberapa warga masih memperlihatkan kemarahannya dengan berkomentar, “Tua-tua lu,” ada pula sebagian yang mencoba menenangkan situasi. Namun, yang paling menonjol adalah upaya petugas keamanan mall yang berusaha keras menahan amarah warga dan mencegah agar pelaku tidak mengalami penganiayaan lebih lanjut. “Entar dulu, entar dulu,” ujar salah seorang security, berusaha meredam kemarahan warga. (*)