LAMONGAN, BARAK.ID – Tindak pencurian kalung emas mencuat di media sosial setelah rekaman CCTV mencerminkan modus operandi pelaku menjadi viral. Kejadian ini terjadi di sebuah toko perhiasan di Pasar Payaman, Salukuro, Lamongan, Jawa Timur, pada tanggal 11 Oktober 2023.
Pencurian Kalung Emas Terjadi di Lamongan
Berdasarkan rekaman kamera pengawas yang terekam, tindakan pencurian ini terbilang cukup licik. Seorang pelaku, yang diketahui seorang wanita yang lebih tua, mendekati penjual toko emas dengan seorang pelaku lain yang lebih muda. Awalnya, mereka berdua mengajukan pertanyaan kepada penjual untuk membuat suasana seolah-olah mereka adalah calon pembeli yang berminat.
Pelaku wanita tersebut kemudian meminta penjual untuk mengambilkan sebuah kalung dari etalase. Penjual dengan senang hati mengambil kalung tersebut dan menunjukkannya kepada pelaku. Di sisi lain, pelaku pria yang lebih muda terus mengobrol dengan penjual untuk mengalihkan perhatiannya.
Namun, trik tersembunyi terungkap ketika pelaku wanita meminta penjual untuk mengambil kalung lain. Pelaku wanita tersebut dengan cekatan memasangkan kalung pertama yang sudah diambilnya sebelumnya ke lehernya sendiri tanpa sepengetahuan penjual. Sementara pelaku pria yang masih sibuk berbicara dengan penjual, seolah-olah tak ada yang terjadi.
Setelah beberapa saat, pelaku pria tersebut meninggalkan toko dengan tenang, sementara penjual masih berbicara dengan pelaku wanita. Akibat dari gangguan pembicaraan yang berlangsung, penjual tidak menyadari bahwa kalung emas sudah hilang.
Baca Juga: Pemerkosaan Brutal di Jakarta Utara Oleh Instruktur Fitness Terungkap Berkat Call Center 110
Hingga saat ini, belum diketahui berapa besar kerugian yang dialami oleh penjual akibat tindakan pencurian ini. Polisi telah memulai penyelidikan untuk mengungkap pelaku dan menentukan nilai kerugian yang pasti.
Kejadian ini menciptakan perbincangan di media sosial, dengan banyak warganet memberikan komentarnya. Beberapa di antaranya menyarankan agar penjual lebih berhati-hati dalam melayani pembeli yang terlihat mencurigakan. (*)
