BARAK.ID – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,31 triliun, sesuai dengan target perseroan. Pencapaian ini didorong oleh kinerja positif pada berbagai lini bisnis, termasuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR), high yield loan, lonjakan fee based income, dan bisnis syariah.
BTN Syariah Catat Kinerja Moncer, Laba Bersih Melonjak 70,40%
Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu, menyatakan optimisme bahwa perseroan akan mencapai kinerja sesuai target pada akhir tahun 2023. Menurutnya, gairah sektor perumahan dan insentif pemerintah akan terus mendorong pertumbuhan bisnis pembiayaan sektor perumahan hingga tahun 2024. “Momentum ini terus kami manfaatkan dengan berbagai inisiatif bisnis yang terus kami lakukan,” terang Nixon.
Baca Juga: Shopee Kolaborasi dengan JKT48, Begini Keseruan Sang Grup Idol dalam Promo 11.11 Big Sale
Hingga kuartal III/2023, Bank BTN, yang berfokus pada pembiayaan perumahan, mencatatkan total kredit dan pembiayaan senilai Rp318,30 triliun, mengalami peningkatan sebesar 9,87% secara tahunan. Pertumbuhan ini didorong oleh Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi yang naik 11,87% year-on-year (yoy) dari Rp140,97 triliun menjadi Rp157,71 triliun pada kuartal III/2023.
Inisiatif bisnis Bank BTN terus menunjukkan kinerja positif di berbagai segmen. Kredit Ringan (Kring) untuk pegawai, misalnya, naik 17,59% yoy menjadi Rp4,32 triliun per kuartal III/2023. Di periode yang sama, Kredit Agunan Rumah (KAR) tumbuh 10,63% yoy menjadi Rp7,34 triliun. Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga mengalami lonjakan signifikan, melonjak 162,82% yoy menjadi Rp1,60 triliun di kuartal III/2023.
Eksistensi ekosistem transaksi digital BBTN juga memberikan kontribusi besar pada peningkatan fee-based income. Dengan layanan lengkap dari transaksi wholesale hingga ritel melalui BTN Mobile, Bank BTN mencatatkan total fee-based income per kuartal III/2023 naik 67,32% yoy menjadi Rp2,36 triliun.
Di sisi lain, Bank BTN berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp323,90 triliun pada kuartal III/2023, mengalami kenaikan sebesar 3,54% yoy dari Rp312,84 triliun pada kuartal III/2022. Inisiatif Bank BTN dalam menjaga biaya dana (cost of funds/CoF) turut meningkatkan porsi dana murah (current account savings account/CASA), yang tercatat naik 358 basis poin (bps) menjadi 49,48% per kuartal III/2023. Dengan keseluruhan kinerja ini, total aset Bank BTN pada kuartal III/2023 mencapai Rp409,68 triliun, mengalami kenaikan sebesar 5,24% yoy.
Baca Juga: Daftar Lengkap UMP Tahun 2024 di 38 Provinsi, Maluku Utara Tertinggi!
Sementara itu, bisnis syariah milik Bank BTN juga menunjukkan kinerja moncer. Laba bersih Unit Usaha Syariah (UUS) BTN melonjak hingga 70,40% yoy menjadi Rp400,89 miliar per kuartal III/2023 dari Rp235,27 miliar. Kinerja positif BTN Syariah tersebut sejalan dengan semakin besarnya minat masyarakat Indonesia untuk membeli rumah melalui skema pembiayaan syariah.
“Masyarakat Indonesia mayoritas merupakan muslim yang merupakan basis nasabah yang kuat untuk bisnis pembiayaan perumahan dengan skema syariah. Kami optimistis BTN Syariah memiliki ruang besar untuk terus bertumbuh besar sehingga dapat melayani kebutuhan pembiayaan perumahan masyarakat Indonesia,” tambah Nixon.
Perolehan laba bersih BTN Syariah disumbang oleh penyaluran pembiayaan yang naik hingga 17,94% yoy dari Rp30,35 triliun menjadi Rp35,79 triliun per kuartal III/2023. Hingga kuartal III/2023, pembiayaan perumahan tercatat masih mendominasi penyaluran pembiayaan di BTN Syariah, mencapai 97,43%.
BTN Syariah juga berhasil menghimpun DPK senilai Rp36,25 triliun pada kuartal III/2023, mengalami kenaikan sebesar 16,76% yoy dari Rp31,05 triliun di kuartal III/2022. Dengan kinerja tersebut, aset syariah tercatat naik 17,26% yoy dari Rp41,29 triliun pada kuartal III/2022 menjadi Rp48,41 triliun per kuartal III/2023. (*)