SAMOSIR, BARAK.ID – Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, telah menghadapi sebuah bencana alam yang mengguncang pada tanggal 14 November 2023. Hujan lebat yang berlangsung sejak pukul 18.30 WIB telah menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di beberapa desa di Kecamatan Harian.
Banjir Bandang Luluhlantakkan Rumah dan Jalan di Samosir
Kejadian ini memaksa warga di Desa Siparmahan, Desa Dolok Raja, Desa Sampur Toba, dan Desa Turpuk Limbong untuk dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Kasi Humas Polres Samosir, Brigadir Vandu Marpaung, menjelaskan bahwa hujan lebat menyebabkan banjir dan longsor, menghancurkan sebagian jalan, jembatan, dan merendam rumah-rumah penduduk. Sebagian warga memilih untuk mengungsi, sementara yang lainnya bertahan di rumah mereka.
Pihak kepolisian bersama Bupati Samosir, Vandiko Gultom, telah melakukan pengecekan langsung ke lokasi banjir sekitar pukul 23.45 WIB. Mereka juga meninjau pengungsian di Gereja Katolik Pintu Batu dan Pelabuhan Pintu Batu Desa Rianite.
Di lokasi pengungsian, rombongan Bupati Samosir telah memberikan bantuan berupa sembako, mendirikan tenda, dan menyediakan layanan kesehatan untuk warga pengungsi.
Lebih lanjut, Vandu menuturkan bahwa banjir dan longsor tersebut diduga kuat disebabkan oleh penebangan pohon ekaliptus di atas Kenegerian Sihotang. Ketiadaan pepohonan untuk menampung air hujan diduga menjadi faktor utama terjadinya banjir bandang ini.
Baca Juga: Riska Lahirkan Bayi Gajah Sumatera, Kondisinya Sehat dan Kuat
Meskipun banjir bandang telah surut pada pagi hari, pihak kepolisian bersama pemerintah setempat masih melakukan pembersihan dan pendataan warga. Sampai saat ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa, namun pendataan masih terus dilakukan.
Polres Samosir berkomitmen untuk terus melakukan pemantauan situasi dan memberikan bantuan yang diperlukan kepada warga terdampak bencana. (*)