PEMATANG SIANTAR, BARAK.ID – Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila tingkat Provinsi berlangsung megah di Tugu Letda Sujono, Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun, Senin (01/9/2023). Acara ini dipandu oleh Pj Gubernur Sumatera Utara, Dr Hassanudin, sebagai Inspektur Upacara, bersama Letkol Caj Dina Aswita sebagai Perwira Upacara dan Letkol Inf Fernando Batubara sebagai Komandan Upacara.
Kapolres Pematang Siantar Peringati Hari Kesaktian Pancasila
Kapolres Pematang Siantar, AKBP Yogen Heroes Baruno SH SIK, dalam kesempatannya menggarisbawahi makna dari upacara ini sebagai manifestasi dari kecintaan yang mendalam terhadap tanah air. Mengenang peristiwa tahun 1965 di Bandar Betsy, beliau mengemukakan harapannya agar tragedi tersebut dapat memperteguh rasa persatuan dan cinta tanah air, menjamin keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan mendorong menuju pencapaian “Indonesia Emas“.
Peserta upacara terdiri dari berbagai unsur, meliputi BST Yonif 122/TS, Rindam I/BB, Lamtamal, Angkatan Udara, Brimob, Polres Simalungun, Sat Pol PP dan Ormas Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Simalungun. Tak lupa, pelajar Pramuka, SD, dan SMP juga ikut serta, menandakan keikutsertaan generasi muda dalam merawat sejarah dan nilai-nilai nasional.
Susunan acara meliputi berbagai rangkaian, dari masuknya pasukan ke lapangan upacara, laporan perwira upacara, penghormatan pasukan, momen mengheningkan cipta, pembacaan teks Pancasila dan Pembukaan UUD 1945, hingga doa bersama. Acara penutup yang tak kalah penting adalah peletakan karangan bunga, pemberian bingkisan untuk keluarga Alm. Letda Sujono, penyanyian lagu perjuangan, penampilan tarian budaya lokal, dan pementasan peristiwa Bandar Betsy sebagai refleksi historis.
Upacara ini menjadi titik temu bagi berbagai tokoh penting di Sumatera Utara, seperti Gubernur Sumatera Utara, Pangdam I/BB, Kapolda Sumatera Utara, Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara, Kapolres Simalungun dan Pematang Siantar, Wakil Bupati Simalungun, dan Dandim 0207/Sml. Keberadaan Ketua Bhayangkari Daerah Sumut, Ketua Bhayangkari Cabang Pematang Siantar dan Simalungun, serta perwakilan dari berbagai instansi lainnya, menambah kehangatan dan kebersamaan dalam upacara ini.
Pentingnya mengenang peristiwa sejarah, khususnya yang terjadi di Bandar Betsy pada tahun 1965, bukanlah sekadar refleksi masa lalu. Namun, hal ini menjadi momentum bagi masyarakat Sumatera Utara, dan Indonesia pada umumnya, untuk terus mempererat tali persaudaraan dan mendorong kemajuan bersama demi masa depan Indonesia yang lebih cerah. (*)