BARAK.ID – Kasus pembunuhan bidan Lenny Herawati Hutapea (42) dan putranya AFLG (12) pada 18 April 2023 di Simalungun, Sumatera Utara, terus mengungkap lapisan demi lapisan misteri dan kontroversi.
Meskipun pelaku pembunuhan, Safrin Dwiva (23), sudah divonis penjara seumur hidup, ada beberapa hal penting yang belum banyak diketahui masyarakat terkait kehidupan pribadi suami korban, Daniel Santrieka Hasiholan Pasaribu.
Pria ini ternyata memiliki rahasia besar yang menambah kesedihan keluarga yang ditinggalkan.
Dugaan Pernikahan Ganda dan Pemalsuan Status
Terungkap bahwa Daniel Santrieka Hasiholan Pasaribu, yang pada saat kejadian berada di luar kota, masih terikat pernikahan sah dengan seorang wanita bernama Bintang Ratna Dewi Manurung.
Mereka menikah pada 10 April 2010 di Medan, tepatnya di Gereja HKBP Resort I Teladan. Namun, meski statusnya sebagai suami dari Bintang Ratna masih sah secara hukum, Daniel menikah lagi dengan Lenny Herawati Hutapea pada 30 Juli 2020 tanpa sepengetahuan istri sahnya.
Fakta ini terungkap setelah ibu korban, Brulina Sembiring, melaporkan menantunya, Daniel, ke Polres Simalungun pada 27 Juli 2023.
Ia melaporkan bahwa Daniel telah memalsukan status pernikahannya dengan mengaku masih lajang saat menikahi Lenny.
“Kami sebagai keluarga sangat keberatan. Bagaimana mungkin menantu saya bisa memalsukan statusnya dan mengaku belum menikah? Ini penipuan yang sangat menyakitkan,” ungkap Brulina Sembiring dalam keterangannya.
Sayangnya, meski laporan sudah dilayangkan sejak Juli, hingga kini belum ada kejelasan terkait penanganan kasus ini oleh penyidik Satreskrim Polres Simalungun.
“Kami berharap keadilan ditegakkan. Tidak hanya untuk putri saya dan cucu saya, tetapi juga untuk seluruh keluarga kami yang sudah terlanjur terluka oleh kebohongan ini,” lanjut Brulina dengan penuh harapan.
Pengakuan Istri Sah
Bintang Ratna Dewi Manurung, yang kini semakin tersudut dengan situasi ini, mengungkapkan bahwa ia sama sekali tidak tahu menahu soal pernikahan kedua suaminya.
“Benar, saya masih istri sah Daniel Pasaribu. Saya tidak tahu dia sudah menikah lagi dengan Lenny Herawati. Saya baru mengetahui mereka punya hubungan setelah sering mendengar dari orang-orang bahwa mereka sering bertemu di Siantar,” ungkap Bintang Ratna saat diwawancarai pada Rabu, 25 September 2024.
Lebih jauh lagi, Bintang menyatakan bahwa dia merasa dikhianati dan ditinggalkan secara emosional, terutama setelah mengetahui Daniel menikah secara diam-diam.
“Ini sangat menyakitkan bagi saya. Saya tidak pernah membayangkan Daniel bisa melakukan hal seperti ini,” katanya dengan nada getir.
Hutang Membebani Keluarga
Selain skandal pernikahan ganda, masalah hutang juga menambah rumit kehidupan Daniel dan keluarganya.
Diketahui bahwa Daniel disebut memiliki hutang sebesar Rp200.000.000 kepada beberapa orang selama tinggal di Komplek Perumahan Karyawan Perkebunan Aek Pamingke, Labuhan Batu Utara.
“Dia meninggalkan hutang yang besar kepada banyak orang. Banyak yang datang ke rumah saya untuk menagih hutang tersebut. Bahkan ada hutang Rp45 juta kepada keluarga istri Bupati Labura,” ungkap Bintang Ratna Dewi.
Bintang mengaku harus menanggung beban hutang suaminya setelah kepergian Lenny.
“Saya sudah menyampaikan semuanya kepada pengacara keluarga Lenny dan juga berkomunikasi langsung dengan ibunya, Brulina Sembiring,” tuturnya.
Bintang juga menyatakan kesediaannya untuk menjadi saksi di Pengadilan Negeri Simalungun jika diperlukan.
“Saya ingin semuanya menjadi jelas di mata hukum. Saya tidak bisa membiarkan ini berlarut-larut tanpa ada penyelesaian,” urainya.
Keberlanjutan Proses Hukum
Meskipun pelaku utama pembunuhan sudah dihukum, kasus ini tetap menjadi sorotan publik karena aspek-aspek lain yang masih menggantung, terutama terkait dengan pernikahan Daniel yang dianggap tidak sah oleh keluarga korban dan permasalahan hutang yang semakin memperkeruh suasana.
Hingga kini, Polres Simalungun belum memberikan pernyataan resmi mengenai laporan Brulina Sembiring terkait pemalsuan status pernikahan Daniel.
Kasus pembunuhan ini tidak hanya mengguncang keluarga korban, tetapi juga masyarakat setempat yang turut merasakan duka mendalam.
Penantian Keadilan
Kasus ini menambah panjang daftar tragedi keluarga yang diwarnai oleh kekerasan dan kebohongan.
Namun, di balik semua itu, satu hal yang pasti: keluarga korban dan masyarakat luas berharap agar keadilan segera terwujud.
Mereka tidak hanya menuntut pertanggungjawaban dari Safrin Dwiva sebagai pelaku pembunuhan, tetapi juga dari Daniel Santrieka Hasiholan Pasaribu, yang diduga memalsukan identitas dan meninggalkan hutang yang membebani banyak pihak.
“Semoga keadilan berpihak pada yang benar, dan semua pihak yang terlibat dalam kebohongan ini dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya,” pungkas Brulina Sembiring dengan penuh harap.
Hingga saat ini, keluarga korban masih menanti tindak lanjut dari pihak berwenang atas laporan mereka, sementara luka batin yang mendalam terus menghantui mereka setiap hari. (*)