BARAK.ID – Psychedelisha, seorang selebgram yang terkenal dengan akun Instagramnya @psychedelisha, baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas tuduhan ujaran kebencian dan rasisme terhadap masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT).
Profil Psychedelisha, Selebgram Rasis Merendahkan Warga NTT, Ngaku Bipolar Sejak Dilaporkan ke Polisi
Siapa Psychedelisha?
Psychedelisha, yang merupakan alumni Universitas Bunda Mulia (UBM), memiliki nama asli Ade Chaerunisa, dikenal sebagai sosok yang terbuka tentang perjuangannya melawan gangguan bipolar.
Dalam beberapa unggahan di media sosial, dia sering membagikan cerita tentang kesehatan mentalnya, termasuk pengalaman pribadi dengan depresi, kecemasan, dan bipolar.
Baca Juga: Selebgram Psychedelisha Dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Dianggap Menghina dan Rasis
Perjalanan Pendidikan
Dalam sebuah unggahan di Instagram, Psychedelisha membagikan kisahnya setelah diwisuda di depan kampus UBM.
Dia mengungkapkan bahwa dirinya pernah menjalani homeschooling selama empat tahun dan berpindah universitas serta jurusan dua kali karena masalah kesehatan mental.
“Saya berjuang untuk terus maju karena bipolar saya. Beberapa hari saya pergi ke kelas dengan senang hati dan tersenyum, beberapa hari saya terlalu tertekan untuk bangun dari tempat tidur,” tulisnya dalam sebuah postingan di Instagram pada tanggal 1 Juni 2024.
Rehabilitasi dan Magang di Bali
Psychedelisha juga pernah menjalani rehabilitasi selama enam bulan dan dirawat di rumah sakit selama lima hari.
Dia menceritakan pengalaman magangnya di Bali yang tanpa bayaran, di mana dia mengalami stres berat dan hampir melakukan bunuh diri.
Namun, dia berhasil menyelesaikan studinya dan merasa bangga dengan pertumbuhannya.
“Saya sangat bersyukur bisa keluar dari masa kecil saya yang manja dan tidak dewasa yang terus menyalahkan orang tua saya karena fase perceraian,” katanya.
Pernyataan Kontroversial
Kontroversi bermula dari pernyataan Psychedelisha di media sosial yang dianggap merendahkan masyarakat NTT.
Dalam sebuah video, dia membahas tentang orang-orang yang mengklaim dirinya sebagai warga campuran (mixed) dan menyatakan bahwa mereka sebenarnya tidak memiliki darah campuran yang sesungguhnya.