BARAK.ID – Media sosial belakangan ini dihebohkan dengan maraknya aksi salah tangkap yang dilakukan oleh oknum-oknum penegak hukum di berbagai negara.
Menghukum Orang yang Tidak Bersalah: Dosa dan Siksa di Akhirat Dalam Islam
Bahkan, ada yang sampai dijatuhi hukuman penjara dalam waktu yang beragam, mulai yang ringan hingga hukuman mati atau seumur hidup.
Ironisnya, dari beberapa yang dijatuhi hukuman memberi pengakuan mengejutkan.
Mereka terpaksa mengakui hal yang sebenarnya tidak diperbuat, karena tak tahan dengan siksaan demi paksaan untuk mengaku.
Dikutip Barak.id, Minggu (27/5/2024) dari berbagai sumber, menghukum orang yang tidak bersalah bukan hanya tindakan yang melanggar prinsip keadilan, tetapi juga merupakan dosa besar dalam berbagai ajaran agama dan moralitas.
Dalam Islam, Rasulullah SAW dengan tegas memperingatkan mengenai pentingnya menegakkan hukum secara adil.
Rasulullah SAW pernah menyatakan bahwa ketidakadilan dalam penegakan hukum akan berujung pada siksa yang berat di akhirat.
Beliau menegaskan, menghukum seseorang yang tidak bersalah termasuk perbuatan zalim yang sangat dibenci oleh Allah SWT.
Ketidakadilan semacam ini tidak hanya merugikan seseorang, tetapi juga merusak tatanan sosial dan moral masyarakat.
Baca Juga: Hukum Memejamkan Mata Saat Sholat dan Penjelasannya dalam Ajaran Islam
Ketidakadilan dalam Penegakan Hukum
Ketika hukum tidak ditegakkan dengan adil, terutama bila ada diskriminasi berdasarkan status sosial atau kekayaan, maka hal tersebut akan mengakibatkan dosa besar di akhirat.
Dalam berbagai kesempatan, Rasulullah SAW menekankan pentingnya konsistensi dalam penegakan hukum.
Beliau mengingatkan bahwa memberikan perlakuan istimewa kepada orang yang berkuasa atau kaya, sementara menghukum rakyat biasa dengan keras, adalah bentuk ketidakadilan yang nyata.
Aisyah RA mengisahkan tentang keresahan kaum Quraisy mengenai seorang wanita dari Bani Makhzumiyyah yang tertangkap mencuri.
Mereka berpikir, siapa yang dapat membicarakan hal ini kepada Rasulullah SAW?
Akhirnya mereka mengutus Usamah bin Zaid, yang dicintai oleh Rasulullah SAW, untuk berbicara mengenai masalah tersebut.
Baca Juga: Hukum Suami Istri Berhubungan Badan di Malam Hari pada Bulan Ramadan
Peringatan Rasulullah SAW
Usamah pun menyampaikan hal tersebut kepada Rasulullah SAW, namun beliau bertanya, “Apakah engkau memberi syafaat (pertolongan) berkaitan dengan hukum Allah?”
Rasulullah SAW kemudian berdiri dan menyampaikan khutbah yang sangat tegas.
Beliau berkata, “Wahai manusia, sesungguhnya yang membinasakan umat sebelum kalian adalah karena mereka membiarkan orang yang mulia di antara mereka mencuri tanpa hukuman. Namun, jika orang lemah di antara mereka yang mencuri, maka mereka menegakkan hukuman atasnya. Demi Allah, jika Fatimah binti Muhammad mencuri, aku sendiri yang akan memotong tangannya.” (HR Bukhari).
Baca Juga: Benarkah Setan Dibelenggu pada Bulan Ramadan? Simak Fakta Berikut!
Keadilan sebagai Pilar Utama
Dalam hadits lainnya, Rasulullah SAW menyatakan bahwa manusia yang paling dicintai oleh Allah SWT adalah pemimpin yang adil.
Sebaliknya, manusia yang paling dibenci oleh Allah SWT adalah pemimpin yang zalim.
Ini ditegaskan dalam hadits riwayat Abu Said al-Khudri RA, di mana Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya manusia yang paling dicintai Allah SWT dan paling dekat tempat duduknya pada hari kiamat adalah pemimpin yang adil, sedangkan manusia paling dibenci oleh Allah dan paling jauh tempat duduknya adalah pemimpin yang zalim.” (HR At-Tirmidzi).