BARAK.ID – Arie Febriant, seorang pegawai Pertamina, menjadi sorotan publik setelah terlibat insiden tak menyenangkan di Jalan Petukangan Utara, Jakarta Selatan.
Kronologi Arie Febriant Meludah Karena Tak Terima Ditegur
Insiden tersebut bermula dari tindakan Arie yang menghentikan kendaraan HRV hitamnya di tengah jalan tanpa memberikan tanda hazard, mengakibatkan kemacetan.
“Awalnya orang ini tiba-tiba berhenti di tengah jalan, tanpa menyalakan lampu hazard.
Saya dan teman saya menunggu dia pergi, tapi dia malah memajukan lagi kendaraannya,” ungkap saksi mata.
Ketika sang saksi mata mencoba menegur Arie dengan membunyikan klakson, responnya sama sekali tak terduga.
“Dia langsung melirik kami dengan tatapan garang, lalu tiba-tiba meludah di depan kami,” lanjut saksi mata.
Menurut saksi mata, Arie tidak hanya bersikap tidak sopan, tetapi juga menggunakan kata-kata kasar saat ditegur.
“Dia bilang ‘jalan tinggal jalan’, lalu mengeluarkan kata-kata kotor kepada kami,” ujarnya.
Akibat ulah Arie yang enggan menyingkir dari tengah jalan, kemacetan pun tak terhindarkan.
“Akhirnya kami terpaksa menunggu hingga Arie pergi, karena jalanan benar-benar macet karena ulahnya,” lanjut saksi mata.
Insiden ini tentu menyoroti perilaku buruk Arie Febriant, seorang pegawai BUMN yang seharusnya menjadi contoh bagi masyarakat.
Melalui akun media sosialnya, warganet mengecam tindakan Arie yang dianggap mencoreng nama baik perusahaan tempatnya bekerja.
“Kirain kerja di Pertamina orang beradab semua…eh ini ada satu, kurang adab,” ujar @apanamanya34711 di X.
Sementara itu, akun @koskosangalau menyindir, “Ngapain beli gorengan si, harusnya beli otak noh di masakan padang.”
Perilaku Arie yang tidak mencerminkan nilai-nilai AKHLAK yang diterapkan di perusahaan BUMN tentunya menjadi sorotan serius.
Sebagai pegawai, Arie seharusnya mampu memberikan teladan yang baik bagi masyarakat, bukan malah mempermalukan institusi tempatnya bekerja. (*)