BARAK.ID – Korea Utara melancarkan lebih dari 200 tembakan artileri pada Jumat (5/2/2024) di sekitar perairan yang menjadi titik sengketa dengan Korea Selatan. Aksi ini merupakan reaksi atas peningkatan ketegangan yang terjadi antara dua negara tersebut, yang memicu Seoul untuk melakukan aksi balasan yang “tepat” dengan latihan tembak langsung.
Korea Utara Lepaskan 200 Peluru Artileri di Titik Sengketa dengan Korea Selatan
Sebagai tanggapan, Korea Utara menyatakan bahwa latihan tembak mereka adalah bentuk “respons alami” terhadap apa yang mereka sebut sebagai aksi militer agresif yang dilakukan oleh “gangster militer” Korea Selatan beberapa hari terakhir.
Ancaman Korea Utara tidak berhenti di situ. Mereka mengumumkan akan menghadirkan “respon keras yang belum pernah terjadi sebelumnya” apabila Seoul terus melakukan provokasi.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran di dua pulau terpencil Korea Selatan yang terletak di perbatasan maritim barat. Warga setempat diinstruksikan untuk mengungsi ke tempat perlindungan bom atas perintah militer Korea Selatan, sebelum negara tersebut mengarahkan tembakannya ke Garis Batas Utara (NLL) yang kontroversial.
Menurut militer Korea Selatan, serangan Korea Utara tidak menyebabkan kerugian bagi sipil atau militer di Korea Selatan.
Menteri Pertahanan Korea Selatan, Shin Won-sik, menegaskan bahwa tindakan Korea Utara merupakan provokasi yang meningkatkan ketegangan dan mengancam perdamaian di Semenanjung Korea. Beliau mengutarakan hal ini saat menghadiri latihan tembak.
Lee Singkong, juru bicara militer Korea Selatan, dalam konferensi persnya menyampaikan bahwa semua tembakan artileri Korea Utara jatuh di sisi utara perbatasan maritim. Ia juga menyebutkan bahwa militer Korea Selatan bekerja sama erat dengan militer AS untuk mengawasi gerakan Korea Utara di sepanjang pesisirnya.
Baca Juga: Negara Ini Melarang Perayaan Natal, Hukuman Mati Menanti Mereka yang Nekat Merayakan
Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengungkapkan bahwa brigade Marinir yang berbasis di pulau Yeonpyeong dan Baengnyeong telah melakukan tembakan ke laut di selatan perbatasan NLL sebagai “respons operasional yang menonjol”. Latihan tersebut melibatkan penggunaan artileri mekanis dan tank.
Sementara itu, Staff Umum Angkatan Darat Korea Utara menyatakan bahwa unit pertahanan pesisir mereka telah melepaskan 192 peluru sebagai bagian dari latihan, yang dianggap sebagai “respons alami militer” terhadap aksi militer Korea Selatan, demikian laporan dari kantor berita resmi KCNA.
Mereka juga menyatakan bahwa latihan tersebut tidak berpengaruh terhadap pulau-pulau Korea Selatan di dekat perbatasan maritim, bertentangan dengan klaim Seoul. Korea Utara menuduh Korea Selatan mencoba menyesatkan opini publik.
Dalam sebuah pertemuan partai besar yang berlangsung pekan lalu, pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, menegaskan bahwa penyatuan dengan Korea Selatan tampaknya tidak mungkin dan menyatakan perubahan kebijakan dasar Pyongyang terhadap Korea Selatan, yang kini dianggap sebagai negara musuh. (*)