BARAK.ID – Langit cerah Selasa (23/4/2024) pagi, di atas Pangkalan Angkatan Laut Diraja Malaysia (TLDM) Kota Lumut, Perak, menyaksikan sebuah peristiwa mencekam yang memilukan.
10 Awak Tewas Akibat Tabrakan Helikopter Militer Malaysia
Dalam sesi latihan jelang perayaan HUT ke-90 TLDM, dua helikopter militer bertabrakan di udara hingga jatuh menelan korban jiwa.
Total 10 awak pesawat tewas dalam insiden mengenaskan ini.
Detik-detik mencekam terabadikan dalam rekaman video yang beredar luas di media sosial.
Tampak sejumlah helikopter terbang rendah dalam formasi di angkasa Lumut.
Namun, tiba-tiba salah satu pesawat tampak menyenggol helikopter di dekatnya.
Keduanya kehilangan kendali lalu berputar-putar menukik dengan cepat sebelum akhirnya menghantam permukaan.
“Kedua helikopter bertabrakan saat latihan penerbangan. Kesepuluh awak di dalamnya telah dipastikan tewas oleh petugas medis,” ungkap Suhaimy Mohamad Suhail, komandan operasi senior departemen pemadam kebakaran dan penyelamatan Malaysia, mengonfirmasi tragedi berdarah ini.
Menurut laporan awal, helikopter yang terlibat insiden adalah AgustaWestland AW139 milik operasi maritim dan Eurocopter AS555SN Fennec kelas ringan.
Kedua pesawat berangkat dari Padang Sitiawan sekira pukul 09.03 waktu setempat untuk sesi latihan mempersiapkan formasi untuk parade udara dalam rangka HUT TLDM.
Dilaporkan, AW139 mendarat tak bernyawa di tangga Stadion TLDM Lumut setelah tabrakan.
Sementara Fennec menghantam kolam renang Kompleks Olahraga TLDM Lumut.
Kedua lokasi insiden itu berdekatan dalam area Pangkalan Lumut.
Sumber TLDM menyebutkan dalam AW139 terdapat 4 kru awak dan 3 penumpang.
Adapun Fennec membawa 3 kru. Seluruh awak pesawat, totalnya 10 personel, tewas dalam tragedi ini.
“Semua korban dipastikan tewas di lokasi kejadian dan jenazahnya dikirim ke Rumah Sakit Militer TLDM untuk proses identifikasi,” demikian keterangan resmi TLDM, seperti dikutip MalayMail.
Menurut spesifikasi, AW139 merupakan helikopter buatan Italia mampu menampung 4 kru dengan kecepatan maksimal 167 knot.
Sementara Fennec buatan Prancis berkapasitas 3 kru dengan kecepatan puncak 150 knot dan jarak terbang 5,3 meter.
Turut berduka, masyarakat Indonesia menyampaikan belasungkawa melalui media sosial.
“Innalillahi wa innailaihi rojiun, turut berduka,” tulis @wahyu***.
Sementara @kusmaya*** mengomentari, “Innalilahi wa innailaihi rojiun semoga rahimahullah husnul khatimah.”
Selain itu, TLDM juga akan memberikan santunan dan dukungan moril kepada keluarga para korban.
Sebab, para korban dianggap pahlawan yang mengorbankan nyawa ketika menjalani tugas mulia sebagai prajurit negara. (*)