PARIS, BARAK.ID – Wabah bangsat di Prancis meningkat tajam dalam dekade ini, sebabkan warga Paris tabah hidup berdampingan dengan bangsat alias kutu busuk. Warga Paris kini menghadapi ancaman baru yang tidak hanya meresahkan namun juga menimbulkan kepanikan. Dalam sepuluh tahun terakhir, populasi kutu busuk di Paris telah meningkat secara signifikan, menimbulkan kekhawatiran bagi warga ibu kota Prancis tersebut.
Warga Paris Tabah Hidup Berdampingan dengan Bangsat alias Kutu Busuk
Wabah Kutu Busuk alias Bangsat Mengancam Paris
Menurut laporan Carla Bleiker dari DW, salah satu dampak negatif dari kutu busuk bukan hanya gigitannya yang gatal, namun juga paranoia yang muncul setelahnya. Memang, gigitan kutu busuk bisa memicu rasa cemas yang berkepanjangan, dengan banyak orang yang terus menerus khawatir dengan kemungkinan adanya serangan berikutnya.
Pengalaman Bleiker sendiri membuktikan betapa mengganggunya kutu busuk ini. Setelah berlibur di Rumania pada 2016, Bleiker menemukan benjolan kecil yang gatal di kulitnya. Diagnosa medis membenarkan kekhawatirannya: gigitan kutu busuk.
Kutu busuk, yang sebenarnya sudah hampir punah pada pertengahan abad ke-20, kini kembali merajalela. Mereka muncul tak hanya di tempat-tempat dengan kebersihan rendah, namun juga di hotel bintang lima, furnitur bekas, dan bahkan di ruang kargo pesawat. Ini membuat wabah kutu busuk semakin sulit untuk diberantas.
Menyebar 6.000% dalam Dekade Terakhir
Bandara Frankfurt, Jerman, sebagai salah satu respons terhadap wabah ini, menawarkan layanan anjing pelacak serangga bagi para penumpang. Layanan ini memungkinkan pengecekan barang bawaan untuk memastikan tidak ada kutu busuk yang bersembunyi di dalamnya.
Menurut Heather Lynch, profesor dari Universitas Glasgow Caledonian, jumlah kutu busuk telah meningkat antara 4.000 hingga 6.000% dalam sepuluh tahun terakhir. Faktor utama yang mendorong peningkatan ini meliputi pertumbuhan murahnya biaya perjalanan dan penggunaan yang lebih luas dari transportasi udara. Namun, yang lebih mengkhawatirkan adalah munculnya spesies kutu busuk yang lebih tahan terhadap pestisida.
Claudia Kasig dari JamiroTec, sebuah perusahaan pembasmi hama di Jerman, menjelaskan bahwa pembasmian kutu busuk memerlukan pendekatan khusus. Selain menggunakan pestisida, metode pemanasan juga diaplikasikan, dimana ruangan atau apartemen dinaikkan temperaturnya hingga kutu busuk mati karena suhu inti mereka meningkat.