BARAK.ID – Dalam lentera malam yang hening di Bogor, sebuah tragedi menggores luka mendalam. Fitria Wulandari, gadis berusia 22 tahun, berakhir tragis dalam keadaan yang mengenaskan. Rahmat Agil Septiansyah, yang akrab disapa Alung, terjerat dalam tudingan sebagai pelaku kekerasan yang merenggut nyawa Fitria, sang kekasih.
Wanita Muda Fitria Wulandari Tewas Diduga Dianiaya Alung Karena Korban Tolak Diputuskan
Kronologi yang tersirat dari penuturan petugas kepolisian menggambarkan peristiwa tersebut penuh emosi. Pertikaian yang memuncak, bermula dari keengganan Fitria untuk melepaskan ikatan asmara mereka, menyusul keinginan Alung untuk mengakhiri hubungan. “Konflik yang terjadi berujung pada kekerasan, didorong oleh ketidaksiapan korban untuk mengakhiri hubungan, memicu perdebatan dan akhirnya penganiayaan,” ungkap Kompol Rizka Fadhila dari Polresta Bogor Kota.
Misteri kematian Fitria mulai terkuak saat jasadnya ditemukan pada malam Sabtu, 2 Desember 2023, di sebuah kompleks pertokoan di Bogor. Jejak kekerasan terlihat jelas pada wajahnya, dengan luka memar di hidung dan pipi.
Kepolisian tidak lama kemudian bergerak cepat menangkap Alung, sambil terus menggali informasi untuk menyingkap lebih dalam latar belakang dan motif di balik peristiwa ini. Saat ditanya tentang kemungkinan motif penolakan putus karena kehamilan, Kompol Rizka menyatakan masih mendalami informasi tersebut.
Kompol Sudar dari Kapolsek Bogor Barat, Minggu (3/12/2023) menyampaikan temuan mengenaskan terkait kondisi Fitria. Berdasarkan analisis awal, polisi menduga adanya tindakan pembekapan dan penganiayaan sebelum Fitria meregang nyawa. “Beberapa luka yang terlihat di tubuh korban, khususnya di hidung dan pipi, menunjukkan indikasi kekerasan fisik,” ungkap Sudar.
Kisah Fitria dan Alung, yang seharusnya berujung pada lembaran baru dalam perjalanan hidup mereka, kini hanya menyisakan duka dan pertanyaan yang menggantung di udara malam Bogor. (*)