BARAK.ID – Sebuah video yang memicu kecaman publik belakangan ini menampilkan seorang wanita yang mengalami pelecehan dan penghinaan di tengah kerumunan warga.
Viral Wanita di Siborongborong Dipersekusi: Telanjang Atau Dipolisikan
Insiden yang diduga terjadi di Pasar Siborongborong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, itu berawal dari tuduhan pencurian terhadap wanita tersebut.
Seperti terekam dalam video berdurasi 2 menit 37 detik yang beredar luas di media sosial, wanita berpakaian merah muda itu tampak terduduk di sebuah kursi dengan ekspresi kebingungan.
Ia dikelilingi oleh sejumlah orang yang terlihat menghujaninya dengan pertanyaan bernada intimidatif.
“Sonari dua pilihan, sada telanjang ho, padua hon i boan tu kantor polisi,” kata seorang pria dengan bahasa Batak yang bermakna memberi pilihan kepada wanita itu untuk bertelanjang di tempat atau dibawa ke kantor polisi, dikutip Barak.id, Kamis (25/4/2024).
Tawaran yang merendahkan martabat kemanusiaan itu disampaikan dengan nada mengancam.
Namun, wanita yang diduga sebagai pencuri kentang itu hanya terdiam dan tak memberikan tanggapan apa pun atas intimidasi tersebut.
“Bah alusi (jawab),” desak si perekam video agar wanita itu segera memilih salah satu opsi hukuman yang ditawarkan.
Hingga akhir rekaman, tak terlihat hukuman seperti apa yang akhirnya dijalani oleh wanita malang itu.
Yang pasti, video tersebut telah menyulut kecaman dari berbagai pihak terkait tindakan main hakim sendiri dan melecehkan harkat kemanusiaan.
Baca Juga: Video ‘Cipicipi’ Salshabilla Adriani dan Rizky Nazar Beredar, Netizen Meradang!
Warganet, mengecam keras aksi tersebut yang dinilai jauh melampaui batas kemanusiaan.
“Tindakan seperti itu sungguh merendahkan martabat manusia. Tidak ada alasan untuk mempermalukan seseorang seperti itu, terlepas dari kesalahannya,” tulis akun Nurazijah.
Sementara itu, netizen lain menyayangkan pembiaran terhadap aksi kekerasan baik fisik maupun psikis kepada wanita.
“Bukankah seharusnya masyarakat melindungi kaum perempuan dari berbagai bentuk kekerasan dan pelecehan?” balas Arman Azam. (*)