BARAK.ID – Dalam beberapa hari terakhir, sebuah video yang diunggah di media sosial Facebook telah menjadi sorotan publik.
Viral Pria Ngaku Lawyer dan Ketua PP Semarang Sok Jago di Jalan Bikin Geram Netizen, Warganet: Arogan Pak Wisnu Ini
Video tersebut memperlihatkan insiden yang melibatkan seorang pria dan istrinya yang sedang mengendarai mobil di jalan sempit, mengundang berbagai reaksi dari netizen.
Video yang viral itu menunjukkan adegan di mana pasangan suami istri ini mengalami tindakan arogan dari seorang pria yang mengaku sebagai ketua PP Semarang sekaligus lawyer.
Insiden ini terjadi ketika pasangan tersebut sedang melintasi jalan sempit dan bertemu dengan sebuah mobil Honda CRV yang dikendarai oleh seorang wanita paruh baya.
Kondisi jalan yang sempit membuat kedua mobil tersebut terjebak dan tidak dapat melintas.
Ketegangan pun mulai terasa ketika seorang pria berbaju batik, yang diduga suami dari pengendara Honda CRV, mendekati mobil pasangan suami istri tersebut.
Dengan nada yang penuh arogansi, pria berbaju batik itu menuntut agar mobil CRV-nya diberi jalan untuk melintas.
Namun, pria muda yang mengendarai mobil pasangan tersebut dengan tenang menjelaskan bahwa mereka sudah berada di jalur yang benar karena jalan tersebut adalah jalur searah.
Menurutnya, seharusnya pengendara CRV-lah yang mengalah.
Penjelasan tersebut tampaknya tidak diterima dengan baik oleh pria berbaju batik.
Ia malah menunjukkan sikap yang semakin sombong dan bertanya tentang kepemilikan wilayah tersebut, seolah ingin menegaskan kekuasaannya di sana.
“Saya tidak mempermasalahkan siapa yang lewat sini, hanya saja prioritas harus diberikan kepada yang melintas di jalur yang benar,” ujar pria muda itu dengan tenang.
Kemarahan pria berbaju batik itu pun memuncak.
Ia menendang pintu mobil pria muda tersebut dan bahkan menendang kaca spion mobil.
Dalam video tersebut, pria berbaju batik itu mengaku bernama Wisnu dan menyebut dirinya sebagai seorang lawyer sekaligus ketua PP Kabupaten Semarang.
“Saya ketua PP Kabupaten Semarang,” katanya sambil membusungkan dada, menunjukkan kesombongannya.
Baca Juga: Sandi Harian Hamster Kombat 12 Juli 2024
Pria muda itu tetap merespon dengan sopan, “Oke, saya hormat pak.”
Namun, ia juga menambahkan bahwa sebagai ketua komunitas atau profesi apapun, seharusnya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat.
“Jika Anda adalah ketua komunitas atau apapun, Anda seharusnya memberikan contoh yang baik, pak. Jalan ini searah, jadi mohon dipahami,” tambahnya.
Insiden ini tidak berhenti sampai di situ. Pria berbaju batik yang mengaku sebagai lawyer itu bahkan mencoba merampas HP milik istri pria muda tersebut. “Saya lawyer, saya lawyer,” kata Wisnu dengan nada sombong.
Namun, pria muda itu tetap tenang dan berkata, “Kalau Anda lawyer, berarti Anda tahu aturannya, kan?”
Video tersebut langsung mendapat banyak tanggapan dari warganet.
Mayoritas komentar mengecam tindakan arogan dari pria berbaju batik tersebut.
Baca Juga: Ngaku Ketua PP Semarang dan Lawyer, Ini Tampang Wisnu yang Viral Terlibat Cekcok di Jalan Sempit
Mereka menyayangkan sikapnya yang sudah salah arah tetapi tidak mau mengalah, bahkan malah bersikap arogan dan sombong.
“Sangat disayangkan, sudah salah arah tidak mau mengalah malah petantang-petenteng tendang mobil dan sombongnya menyebutkan advokat profesinya,” tulis seorang netizen bernama Dewi.
“Arogan Pak Wisnu Ini,” sambung akun tersebut.
Hingga berita ini diterbitkan, video tersebut telah dilihat ratusan ribu kali dan mendapat ribuan tanggapan dari warganet.
Banyak yang mengecam sikap pria berbaju batik tersebut dan menganggapnya sebagai contoh buruk dari seseorang yang mengaku berprofesi sebagai lawyer.
Sikap arogan dan tidak tahu aturan ini dinilai sangat memalukan dan tidak pantas ditunjukkan di depan umum.
Netizen juga menyoroti pentingnya etika dalam berlalu lintas, terutama bagi mereka yang berprofesi sebagai penegak hukum atau advokat.
Seharusnya, mereka bisa memberikan contoh yang baik kepada masyarakat dan tidak menunjukkan sikap yang merugikan orang lain.
Melalui insiden ini, banyak pihak berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Kesadaran dan kedisiplinan dalam berlalu lintas harus selalu dijunjung tinggi oleh semua pihak, tanpa terkecuali, demi menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi semua pengguna jalan. (*)