Penemuan mayat Galang dan Hanafi mengejutkan warga sekitar Jalan Bahkora Atas, Kelurahan Pematang Marihat.
“Saya kaget waktu bangun pagi, ada ramai-ramai di saluran irigasi. Ternyata ada mayat dua orang di sana dan satu sepeda motor Honda Vario,” ungkap Lukman, seorang warga setempat, Minggu (26/5/2024).
Sepeda motor yang ditemukan di lokasi kejadian diduga milik korban, menunjukkan bahwa mereka terjatuh ke dalam irigasi saat berusaha menghindari kejaran geng motor.
Baca Juga: Didominasi Remaja Tengil, Gangster Siantar Lempari Rumah Warga Sambil Teriak “Paket”
Jenazah kedua remaja tersebut kemudian dievakuasi ke RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar untuk diautopsi.
Keluarga korban segera datang dari Kabupaten Asahan untuk menjemput jenazah.
“Satu korban mengalami luka parah di kepala, mungkin karena terbentur batu,” kata Joshua, seorang warga yang turut menyaksikan evakuasi.
Rentetan kejadian ini memicu ketakutan dan keprihatinan di kalangan masyarakat.
Banyak yang mendesak pihak kepolisian untuk segera bertindak tegas terhadap geng motor yang meresahkan ini.
Keberadaan geng motor dengan senjata tajam di jalanan tidak hanya mengganggu ketertiban umum tetapi juga mengancam keselamatan warga.
Kota Pematangsiantar yang sebelumnya dikenal damai kini berubah menjadi tempat yang menakutkan bagi banyak orang.
Baca Juga: Kota Siantar Darurat Gangster Bersajam
Para pekerja yang harus beraktivitas di malam hari merasa sangat terganggu dan tidak aman.
“Kami yang kerja malam-malam jadi takut kalau ketemu mereka. Polisi tolonglah ini sangat mengganggu aktifitas kami,” kata Tri Aitya, seorang warga dalam komentar di media sosial.
Kejadian ini memicu banyak spekulasi tentang efektivitas pengamanan di kota tersebut.
Beberapa warga menyebutkan bahwa polisi sering terlihat berpatroli di tempat-tempat tertentu tetapi tidak cukup bertindak dalam situasi genting seperti ini.
“Jangan hanya menangkap orang yang tidak pakai helm, tapi tolong fokus ke masalah yang lebih serius,” tambah seorang netizen lainnya.
Pihak berwenang diharapkan segera mengambil tindakan tegas untuk menangani masalah geng motor ini.
Hingga berita ini diterbitkan, Kasat Reskrim Polres Siantar AKP Made Wira Suhendra belum memberikan tanggapan atas pesan singkat yang dikirimkan redaksi. (*)