BARAK.ID – Kehebohan terjadi di kawasan wisata Gunung Ijen ketika seorang turis China, yang kemudian diidentifikasi sebagai Huang Lihong (31), tewas setelah terjatuh ke dalam jurang.
Turis China Tewas Jatuh ke Jurang di Gunung Ijen
Kejadian ini terjadi ketika Huang Lihong sedang berfoto di puncak gunung tersebut.
Berdasarkan keterangan saksi-saksi yang berada di lokasi kejadian, Huang Lihong bersama rombongan wisata sedang melakukan perjalanan di taman wisata Alam Kawah Ijen.
Saat Huang Lihong berpose di dekat pohon kering di puncak Ijen, tiba-tiba ia tersandung dan terjatuh ke dalam jurang yang memiliki kedalaman puluhan meter.
Huang Lihong dan suaminya, bersama dengan rombongan wisata lainnya, melakukan perjalanan ke puncak Ijen dengan didampingi oleh seorang pemandu wisata bernama Guswanto.
Mereka memulai perjalanan dari Paltuding menuju Kawah Ijen sekitar pukul 02.10 WIB, kemudian naik ke Gunung Ijen untuk menyaksikan blue fire sebelum kemudian turun ke kawah.
Setelah itu, mereka kembali naik ke bibir kawah untuk menyaksikan matahari terbit.
Saat itulah Huang Lihong dan suaminya memutuskan untuk berfoto di salah satu spot dengan latar belakang matahari terbit.
Namun, tragisnya, kegiatan tersebut berubah menjadi bencana ketika Huang Lihong tersandung dan terjatuh ke dalam jurang setelah mundur untuk mendekati objek kayu di belakangnya.
Guswanto, sang pemandu wisata, menyatakan bahwa awalnya Huang Lihong berdiri sekitar 2 hingga 3 meter dari tepi jurang ketika berfoto.
“Ketika ia mundur untuk mendekat ke objek di belakangnya, kaki korban tersandung oleh rok panjang yang dikenakannya,” ujarnya.
Rok panjang dengan belahan setinggi paha tersebut menjadi penyebab Huang Lihong terguling ke belakang dan jatuh ke dalam jurang yang memiliki kedalaman sekitar 100 meter.
Kepala Seksi V Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur, Dwi Sugiharto, menjelaskan bahwa korban jatuh ke dalam jurang dengan kedalaman sekitar 75 meter.
Tim evakuasi yang tiba di lokasi menemukan bahwa Huang Lihong telah meninggal dunia.
Baca Juga: Disebut Masih Sering ke Klub Malam Pasca Mualaf, Daud Kim: Jangan….
Proses evakuasi jenazah membutuhkan waktu sekitar dua jam, dan dilakukan dengan menggunakan tandu yang ditarik oleh beberapa petugas.
Dwi menegaskan bahwa insiden tersebut murni merupakan kecelakaan, dan petugas telah memberikan peringatan kepada seluruh wisatawan untuk berhati-hati selama mendaki Gunung Ijen.
Jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD Blambangan, di mana sang suami dan pemandu wisata turut mendampingi dalam proses tersebut.
Kondisi jenazah menunjukkan adanya luka-luka akibat benturan serta patah tulang pada kakinya. (*)