SUMATERA UTARA, BARAK.ID – Temuan yang disebut-sebut sebagai struktur Piramida Toba di Danau Toba, Kecamatan Baktiraja (Bakkara), Kabupaten Humbang Hasundutan, mendapat keraguan dari Arkeolog Sumatera Utara, Ketut Wiradnyana.
Piramida Toba di Danau Toba
Ketut yang telah meneliti struktur geologi di daerah tersebut selama lebih dari satu dekade, mengklaim belum pernah menemukan batuan yang menyerupai piramida. “Kalau hanya konsepnya bangunan yang meninggi dan berbentuk piramida, saya belum pernah melihatnya,” ungkap Ketut, dikutip Barak.id dari Kompas.com, Sabtu (7/10/2023).
Namun, Ketut menambahkan bahwa di Desa Pardomuan, Kabupaten Samosir, ada sebuah struktur yang dikenal dengan nama Punden Berundak. Ini adalah tatanan batu yang biasanya digunakan sebagai tempat pemujaan leluhur di masa lalu. Struktur ini memiliki susunan batu yang semakin ke atas semakin mengecil dengan bentuk datar di bagian puncak.
Mantan Kepala Balai Arkeologi Sumut ini juga mengungkapkan bahwa Punden Berundak pernah digali di Samosir dan diperkirakan berusia sekitar 150 tahun. Berdasarkan hal tersebut, Ketut menduga bahwa apa yang disebut sebagai piramida oleh BRIN mungkin hanyalah Punden Berundak.
Ketika ditanya apakah temuan ini serupa dengan struktur piramida di Gunung Padang, Ketut menyatakan adanya perbedaan. “Batu di Gunung Padang berbentuk persegi panjang, sedangkan di sini terdiri dari batu kecil-kecil alami yang mirip dengan pagar atau pemukiman khas Batak,” jelasnya.
Sebelumnya, Prof. Danny Hilman Natawijaya dari BRIN membeberkan bahwa temuan ini bermula dari informasi seorang teman tentang adanya situs mirip piramida di Kecamatan Bakti Raja. Danny yang saat itu tengah meneliti gempa di Sumatera memutuskan untuk mengunjungi lokasi tersebut.