BARAK.ID – Ketika foto-foto kunjungan Serda Adan Aryan Marsal ke rumah keluarga Iwan Sutrisman Telaumbanua, korban pembunuhan yang juga mantan calon siswa (casis) TNI Angkatan Laut, mulai beredar luas, gelombang kemarahan dan kekecewaan melanda ruang publik, termasuk di media sosial.
Senyuman Serda Adan Aryan Marsal di Rumah Keluarga Iwan Bikin Publik Geram
Gambar-gambar tersebut, yang diungkapkan oleh akun Instagram @terangmedia, dikutip Barak.id, Senin (1/4/2024), memperlihatkan momen penuh kepura-puraan dimana Serda Adan, pelaku pembunuhan yang merenggut nyawa Iwan, terlihat tersenyum berdampingan dengan keluarga korban, memakai pakaian serba hitam.
Dalam serangkaian foto tersebut, Serda Adan tidak hanya berpose bersama ibu dan ayah korban—yang dengan naif memegang tangannya dan tersenyum simpul—tetapi juga dengan anggota keluarga lain, termasuk seorang anak laki-laki yang digendong oleh seorang pria, sementara seorang perempuan berdiri di samping mereka.
Penampilan Serda Adan yang tampak santai dan bahagia dalam foto-foto tersebut kontras dengan realita kelam yang dia ciptakan, memicu reaksi kuat dari netizen yang tidak dapat menyembunyikan rasa jijik dan kemarahan mereka terhadap sikapnya yang dingin dan hitam.
Reaksi netizen beragam, mulai dari keheranan atas ketegaan hati Serda Adan hingga spekulasi tentang motif di balik tindakan kejinya.
“Kok bisa pemikiran membunuh ya gak pikir panjang, kasihan orang tuanya yg mengharapkan anaknya kembali selamat,” tulis @hiromerah, menangkap esensi kesedihan yang meluas.
Sementara itu, komentar lain seperti dari @kaleidos.coffee dan @bayuajifeb, menyoroti kebrutalan dan kemungkinan motif pribadi di balik pembunuhan tersebut.
Peristiwa tragis ini, yang baru terungkap kepada publik pada 28 Maret 2024, sebenarnya berakar pada 24 Desember 2022, ketika Serda Adan Aryan Marsal dan rekannya, seorang warga sipil bernama Alvin, menghabisi nyawa Iwan Sutrisman Telaumbanua.
Baca Juga: Beredar Foto Serda Adan Berkunjung ke Rumah Keluarga Korban, Tersenyum Seakan Tidak Terjadi Apa-apa
Mayor Laut Afrizal, Komandan Detasemen Polisi Militer (Dandenpom) Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Nias, sebelumnya telah mengungkap bahwa keluarga korban sempat diperas dengan janji palsu bahwa Iwan akan dijadikan anggota TNI AL.
Mayor Afrizal juga membeberkan langkah-langkah manipulatif yang diambil oleh Serda Adan sebelum pembunuhan, termasuk memerintahkan Iwan untuk memotong rambutnya botak dan memfoto dirinya mengenakan seragam TNI yang telah disiapkan, lengkap dengan nama Iwan terbordir di atasnya.
Foto-foto ini, dikirimkan kepada orang tua Iwan di Nias, bertujuan untuk menenangkan mereka dengan kepercayaan palsu bahwa anak mereka sedang menjalani pendidikan di TNI AL.
Akhir dari kisah tragis ini berlangsung di daerah Talawih, Sawahlunto, Sumatera Barat, di mana Iwan ditusuk berkali-kali dan mayatnya dibuang ke jurang. (*)