Kecelakaan tersebut juga merenggut nyawa Rosmalina Pasaribu, seorang bidan yang dikenal hangat, berkepribadian sangat baik dan sopan. Media sosial dibanjiri ucapan belasungkawa dan kenangan bersama Rosmalina, menunjukkan betapa ia dicintai dan dihormati.
Rutinah Sinaga, rekan kerja sekaligus sahabat Rosmalina, mengungkapkan kekagetan dan kesedihannya. “Kami baru saja merayakan wisuda bersama, tak disangka itu menjadi pertemuan terakhir kami,” ujar Rutinah, sambil menambahkan bahwa Rosmalina adalah sosok yang baik hati dan sangat dihormati.
Sembari mengunggah foto-foto kebersamaan saat merayakan wisuda mereka, Rutinah Sinaga, di akun Facebooknya, dilihat Barak.id pada Kamis (21/12/2023), mengungkapkan kalimat pilu yang menandakan bahwa momen bahagia ketika wisuda teryata menjadi tanda perpisahan mereka untuk selamanya.
“Semua bagaikan mimpi,mendengarkn kbar kepergianmu..adk kami Rosmalina pasaribu.yg baik dan sopan.belakangn sblm keprgianmu..kita selalu bersama,dari mulai pergi yudisium diuniversitas Audi Indonesia Medan, dan smapai kita pergi untuk wisuda keaula Regale internasional center Medan…semuany kita lalui bersama,dengan senang hati,gembira bersma….tapi semuanya tgl kenangan,engkau telah pergi dek untuk selamanya,semoga arwahmu tenang bersama suami dan ankmu
selamat jln,adk kami…
Kenangan wisuda tgl 19-11-2023. Yudisium universitas Audi Indonesia 16-11-2023,” tulisnya.
Asih Syarif, seorang teman lainnya, melalui Facebook mengenang kebaikan hati Rosmalina dan suaminya. “Mereka selalu ada untuk membantu, kepergian mereka meninggalkan luka yang tak tergantikan,” tulis Asih dalam kesedihan.
Peristiwa kecelakaan yang merenggut nyawa keluarga Tindaon ini menjadi pengingat akan betapa rapuhnya kehidupan. Saat keluarga dan teman-teman berpisah dengan mereka, Pematang Siantar kehilangan sosok-sosok yang telah memberikan warna dan cinta dalam kehidupan banyak orang. (*)