GAZA UTARA, BARAK.ID – Seiring meningkatnya kekerasan antara Israel dan Hamas, rumah sakit Indonesia di Gaza Utara terus menerima arus pasien warga sipil yang menjadi korban dari bentrokan tersebut.
Rumah Sakit Indonesia di Palestina Dipenuhi Warga Sipil Korban Serangan Israel
Organisasi non-pemerintah Indonesia, Medical Emergency Rescue Committee-C (MER-C), pemilik rumah sakit ini, menyatakan komitmennya dalam memberikan perawatan medis kepada para korban. Pada konferensi pers yang diselenggarakan pada hari Selasa (10/10), MER-C mengumumkan rencananya untuk memperkuat kapasitas medis rumah sakit dengan menggandeng ahli bedah dan sukarelawan medis.
Dr. Sarbini Abdul Murad, Ketua Presidium MER-C Indonesia, saat berbicara di Jakarta, menekankan urgensi dari pengiriman tim bedah dan relawan kemanusiaan ke Gaza. “Kami berupaya secepatnya berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri serta KBRI Kairo untuk memastikan kelancaran pengiriman tim medis dan bedah ini,” ujar Dr. Sarbini.
Dengan adanya eskalasi konflik yang terus meningkat, bantuan dari pemerintah Indonesia menjadi sangat penting bagi upaya MER-C di Gaza. Dr. Sarbini menambahkan, “Kami tidak hanya berfokus pada bantuan kemanusiaan segera, tetapi juga berencana untuk pembangunan fasilitas klinik spesialis di rumah sakit Indonesia yang berada di Gaza. Dengan demikian, kami sangat mengharapkan dukungan dari pemerintah untuk memfasilitasi rencana ini, sehingga tim medis kami dapat segera beroperasi di Gaza.”
Tension di wilayah tersebut meningkat tajam setelah Hamas, kelompok Islamis yang memegang kendali atas Gaza, melakukan serangan besar-besaran ke Israel. Serangan tersebut, yang terjadi pada Sabtu lalu, telah mengakibatkan kematian sedikitnya 900 orang dan puluhan sandera telah diculik oleh kelompok tersebut, menjadikannya sebagai serangan paling mematikan yang terjadi dalam beberapa dekade terakhir.
Baca Juga: Jokowi Desak Penyelesaian Konflik Palestina-Israel
Sebagai respons, Israel segera melancarkan serangan udara ke Gaza. Menurut laporan dari Kementerian Kesehatan Palestina, dari serangan udara tersebut, sedikitnya 687 warga Palestina telah meninggal, dengan 3.726 lainnya mengalami luka-luka. Daerah kantong Gaza, yang telah mengalami blokade, menjadi sasaran utama serangan udara yang dimulai sejak Sabtu lalu.
Eskalasi konflik ini telah menarik perhatian internasional, dengan banyak negara dan organisasi internasional meminta gencatan senjata segera. Sementara itu, rumah sakit Indonesia di Gaza akan terus berfungsi sebagai pusat perawatan medis bagi korban konflik, dengan dukungan penuh dari MER-C dan harapan dukungan dari pemerintah Indonesia. (*)