SUBANG, BARAK.ID – Dalam perkembangan terbaru kasus pembunuhan Tuti Suhartini dan putrinya, Amalia Mustika Ratu, otoritas kepolisian melibatkan Rara Istiati Wulandari, lebih dikenal sebagai Mbak Rara Pawang Hujan, pawang hujan yang mendapatkan perhatian nasional setelah aksinya dalam MotoGP Mandalika.
Aksi Mbak Rara Pawang Hujan di Kasus Subang
Rara, yang juga dikenal sebagai peramal kartu tarot, sebelumnya telah beberapa kali melakukan ritual di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dengan tujuan membantu mengungkap rahasia di balik kasus tragis tersebut. Sejauh ini, sebagian besar prediksi dan penerawangan yang diberikan oleh Rara telah sesuai dengan fakta yang ditemukan oleh pihak kepolisian.
Hari ini, tim penyidik dari Direskrimum Polda Jabar melakukan olah TKP dan turut serta membawa Rara ke TKP yang berlokasi di Jalancagak. Misi utamanya adalah mencari sebuah golok – senjata yang diduga digunakan dalam pembunuhan – yang hingga saat berita ini dilaporkan, masih belum ditemukan.
Namun, usaha pihak kepolisian tidak hanya bergantung pada penerawangan Rara. Mereka juga mempersenjatai diri dengan teknologi mutakhir dengan membawa tim penjinak bom serta alat metal detektor untuk mengidentifikasi dan menemukan keberadaan golok tersebut. Pencarian ini mencakup seluruh area TKP, mulai dari depan hingga belakang rumah korban.
Ribuan warga lokal berkumpul di sekitar TKP, dengan harapan bisa mendapatkan pandangan lebih dekat dari proses olah TKP dan juga untuk melihat kedatangan para tersangka.
Pengakuan dari salah satu tersangka, Danu, sejauh ini telah memberikan banyak informasi kepada kepolisian. Dalam pernyataan terbaru yang diungkapkan oleh kuasa hukumnya, Ahid Syaroni, Danu membagikan informasi tentang percakapan yang ia lakukan dengan Yosef Hidayah, suami korban dan juga salah satu tersangka, di sebuah warung pecel lele pada tanggal 17 Agustus 2021. Yosef, saat itu, mengungkapkan kekecewaannya terhadap perlakuan yang ia terima dari istrinya dan anaknya, serta masalah finansial yang ia alami.
Baca Juga: Rara Pawang Hujan Bongkar Rahasia Golok yang Hilang di Kasus Pembunuhan Tuti-Amel?
Motif yang diduga kuat di balik pembunuhan ini adalah masalah harta atau yayasan yang dikelola oleh Tuti, istri Yosef. Ahid Syahroni menyebut bahwa Yosef meminta Danu untuk “memberikan pelajaran” kepada istrinya dan putrinya, walaupun saat itu Danu tidak menyadari bahwa ‘pelajaran’ tersebut mengarah ke tindakan pembunuhan. Setelah pertemuan di warung, mereka bergerak ke rumah korban di Jalan Cagak, Subang.
Menurut pengakuan Danu, saat tiba di TKP, ia diminta oleh Yosef untuk menunggu di luar. Dari posisinya, Danu mengaku mendengar dan menyaksikan Amalia dianiaya sebelum kematiannya. Setelah pembunuhan, keduanya kemudian membersihkan kedua mayat korban di kamar mandi sebelum memindahkannya ke mobil Toyota Alphard. Menurut kuasa hukumnya, Danu ikut serta membantu mengangkat jasad Tuti ke dalam mobil. (*)