PANGANDARAN, BARAK.ID – Di Desa Ciganjeng, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, aksi memancing burung walet (Collocalia Vestita) menarik perhatian banyak pihak. Khususnya saat seorang anak berusia 12 tahun, Rudi, menunjukkan kepiawaiannya dalam memancing burung yang dikenal memiliki sarang bernilai ekonomi tinggi ini.
Bocah Pangandaran Memancing Burung Walet
Musim panen padi di Pangandaran menjadi waktu yang ditunggu-tunggu bagi masyarakat setempat. Bukan hanya karena hasil panen padi yang melimpah, melainkan juga peluang untuk menangkap burung walet menggunakan hama kungkang. Dalam satu hari saja, penduduk bisa memperoleh sekitar 200 hingga 300 ekor burung walet. Penangkapan ini tak semata-mata hanya untuk mendapatkan burung, melainkan sarangnya yang bernilai ekonomis tinggi di pasaran.
Di tengah rutinitas masyarakat, Rudi, seorang siswa Sekolah Dasar di Pangandaran, mencuri perhatian. Ia bukan hanya pandai dalam memancing burung walet, tetapi juga memiliki keahlian dan teknik khusus yang diajarkan oleh kakeknya. “Saya mempelajari teknik-teknik ini dari kakek,” ujar Rudi dengan mata berbinar-binar saat diwawancarai.
Baca Juga: Mahasiswi di Makassar Terkunci Tiga Hari di Kamar Kos Sebelum Ditemukan Meninggal
Menurut Rudi, memancing burung walet tak semudah memancing ikan di sungai. Ia memerlukan alat khusus berupa tongkat panjang yang dinamakan “tongkat burung walet” dan suara rekaman walet untuk menarik burung tersebut. “Anda harus sabar dan teliti,” tambah Rudi. Dia menghabiskan waktu berjam-jam duduk diam di lokasi yang sepi untuk menarik perhatian burung walet. Namun, hasilnya sangat memuaskan, dengan puluhan sarang walet yang berhasil ia kumpulkan.