SURABAYA, BARAK.ID – Publik terguncang dengan berita tragis tentang kematian Dini Sera Afrianti, seorang janda muda yang dikenal dengan kepiawaiannya beraksi di TikTok. Kecurigaan tajam mengarah pada Gregorius Ronald Tannur, yang diduga kuat sebagai pelaku dan ironisnya merupakan anak dari anggota DPR RI fraksi PKB.
Janda Muda Dibunuh Gregorius Ronald Tannur
Baca Juga: Dini Sera Afrianti Tewas Diduga Dihabisi Anak Anggota DPR RI Dapil NTT
Dini Sera Afrianti, yang juga akrab disapa Andini, meninggalkan jejak yang cukup mendalam di dunia maya, terutama di platform TikTok. Dengan akun @bebyandine, ia berhasil menarik perhatian puluhan ribu pengikut dan meraih ratusan ribu like berkat kontennya yang kreatif dan menarik.
Dilahirkan di Sukabumi, Jawa Barat pada tahun 1994, Dini telah mengarungi kehidupan dengan penuh warna. Namun, pada usia 29 tahun, kisahnya mendadak terhenti. Konflik dengan sang kekasih, yang diperkirakan menjadi pemicu tragedi tersebut, menyisakan duka dan tanda tanya besar.
Baca Juga: Jejak Edward Tannur: Diduga Ayah Pelaku Pembunuhan Dini Afriyanti
Meski dikenal sebagai sosok yang ceria dan penuh kehidupan di TikTok, ada satu unggahan Dini yang membuat banyak orang bergidik. Sebuah video dengan caption: “Cewenya mati-matian jaga hati buat cowonya. Eh cowonya mati-matian buat matiin cewenya. Chuakss,” memicu gelombang rasa ingin tahu dari warganet yang berujung pada invasi besar-besaran ke akunnya pasca-tragedi.
Kehadiran Dini di dunia TikTok tidak hanya sekedar menjadi influencer. Ia sering menampilkan kemesraannya dengan sang kekasih, termasuk dengan Gregorius, yang kini menjadi sorotan utama. Hal ini membuat banyak orang mempertanyakan dinamika hubungan mereka dan apa yang sebenarnya terjadi di balik layar.
Baca Juga: Misteri Kematian Dini Sera Afrianti: Ada Jejak Anak Anggota DPR di Balik Tragedi
Polrestabes Surabaya, yang saat ini tengah mengendalikan kasus ini, mengungkapkan bahwa penyelidikan masih terus berlangsung. “Dari beberapa saksi dilakukan CPR tapi karena tidak ada perubahaan akhirnya cepat-cepat dibawa ke rumah sakit. Ternyata sampai rumah sakit dinyatakan sudah meninggal.,” ungkap Waka Satreskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Teguh Setyawan. (*)