BARAK.ID – Sebuah kisah pernikahan yang berawal dari kekaguman pada kecantikan berujung pada penyesalan mendalam. Seorang pria Di Henan, Tiongkok, yang identitasnya tidak diungkap, mengalami kekecewaan setelah menikahi wanita yang tampaknya sempurna secara fisik, namun ternyata memiliki kekurangan dalam mengurus rumah tangga.
Pria Menyesal Menikahi Wanita Cantik Tapi Pemalas, Padahal Maharnya Fantastis, Ternyata Jorok dan Taunya Main HP Melulu
Dilansir Barak.id dari Sanook.com, Sabtu (23/12/2023), sang pria yang terbuai oleh paras cantik, terkejut menemukan realitas yang berbeda setelah pernikahan.
Ia menyadari bahwa istrinya tidak mampu menjaga kebersihan dan ketertiban rumah.
Dalam sebuah keputusan yang terburu-buru dan didasari oleh penampilan semata, ia kini menyesal telah menjatuhkan pilihan tersebut.
Kisah ini mencerminkan dilema yang sering dihadapi banyak orang: memilih pasangan hidup berdasarkan penampilan fisik semata tanpa mempertimbangkan aspek lain yang penting dalam pernikahan.
Sang pria, yang bekerja keras dan sering lembur, merasa kecewa saat mengetahui bahwa sang istri menghabiskan hari-harinya dengan santai, tanpa melakukan pekerjaan rumah tangga yang penting.
Lebih lanjut, pria tersebut mengungkapkan bahwa mereka bertemu melalui kencan buta, di mana ia terpikat oleh kecantikan fisik tanpa mengenal kepribadian dan kemampuan istri dalam mengurus rumah tangga.
Ia menyatakan bahwa sang istri tidak bisa memasak dan sering memesan makanan online, meninggalkan rumah dalam keadaan berantakan.
Dalam keadaan marah, sang suami memutuskan untuk mengusir istri dari rumah dan rela kehilangan mahar sebesar Rp 433 juta, yang sebelumnya diberikan sebagai bagian dari prosesi pernikahan.
Mahar yang besar tersebut, sebagaimana yang diminta oleh keluarga sang istri, kini menjadi simbol dari kekecewaan yang dialami.
Kisah ini mengingatkan kita semua bahwa penampilan mungkin memikat, tetapi tidak selalu mencerminkan kualitas seseorang sebagai pasangan hidup.
Sang pria, kini bertekad untuk bercerai, menyadari bahwa penampilan tidak menjamin kualitas seorang istri dan mengajarkan pentingnya mempertimbangkan berbagai aspek dalam memilih pasangan hidup. (*)