BARAK.ID – Dalam debat perdana capres 2024, Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 2, dihadapkan pada pertanyaan tajam terkait isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), khususnya dugaan keterlibatannya dalam kasus penculikan aktivis pada kerusuhan Mei 1998.
Prabowo Beri Jawaban Nyelekit ke Ganjar Pranowo usai Disinggung Isu HAM
Dalam debat yang berlangsung pada 12 Desember 2023, Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut 3, mengajukan pertanyaan langsung kepada Prabowo tentang tindakan yang akan diambil terkait kasus penculikan tersebut. Ganjar, yang menyebut beberapa kasus pelanggaran HAM terberat di Indonesia, menuntut jawaban tentang pembentukan pengadilan HAM dan penyelesaian rekomendasi DPR terkait kasus-kasus tersebut.
Ditanya soal pencarian kuburan massal untuk memberikan keadilan kepada keluarga korban, Prabowo, yang tampaknya kesal dengan pertanyaan yang berulang setiap Pilpres, menegaskan kembali komitmennya pada pembelaan HAM. Dia menyatakan bahwa banyak dari mereka yang pernah ditahan, yang dituduh diculik olehnya, kini berada di pihaknya.
Baca Juga: Anies Kritik Manipulasi Aturan oleh Penguasa, Memantik Reaksi Warganet: Apa Gak Bahaya?
Prabowo menilai pertanyaan Ganjar terlalu tendensius, seraya menekankan bahwa kasus tersebut sudah ditangani oleh Mahfud MD, calon wakil presidennya. Dia menyatakan kesediaannya untuk mendukung pembentukan pengadilan HAM jika diperlukan, menunjukkan sikap tegas dalam menanggapi isu HAM.
Namun, Ganjar tidak puas dengan jawaban Prabowo, menilai bahwa tidak ada kejelasan yang diberikan. Debat ini menyoroti isu pelanggaran HAM yang terus menerus menjadi topik sensitif dan penting dalam konteks politik Indonesia. (*)