SEMARANG, BARAK.ID – Dua bocah dari Madura memicu perhatian publik setelah mereka nekat melakukan perjalanan jauh dari Madura ke Jakarta menggunakan sepeda motor. Tindakan mereka yang berani ini menjadi sorotan karena mereka hanya memiliki modal uang Rp 100 ribu yang mereka pinjam dari tetangga untuk menjalani petualangan tersebut.
Petualangan Berani Dua Bocah Madura Nekat Perjalanan Panjang ke Jakarta dengan Motor, Modal Rp100 Ribu dan GPS
Kedua anak tersebut, yang dikenal dengan inisial D dan MZ, memutuskan untuk melakukan perjalanan yang berani ini demi bertemu dengan seorang teman di Jakarta. Mereka mengandalkan bantuan GPS atau aplikasi penunjuk arah dalam perjalanan mereka.
Kedua anak ini hanya membawa pakaian sederhana, seperti kaos oblong, celana pendek, dan sandal jepit. Uang yang mereka bawa digunakan untuk membeli bensin dan makanan ketika mereka merasa lapar di perjalanan. Dalam usahanya untuk menghemat uang, mereka hanya membeli mie instan saat kelaparan.
Salah satu dari kedua anak tersebut, D, mengungkapkan bahwa saat mereka diamankan oleh polisi, uang sisa yang mereka miliki hanya Rp 10 ribu. Mereka berhasil menjalani perjalanan tanpa bertemu dengan polisi hingga mereka tiba di Semarang.
Setiba di Semarang, polisi setempat menghentikan mereka karena berboncengan tanpa menggunakan helm. Petugas segera mengamankan kedua anak tersebut di Kantor Polsek Tengaran, Semarang, Jawa Tengah.
Pihak keluarga di Madura baru mengetahui tindakan berani kedua anak mereka setelah menerima telepon dari kepolisian Tengaran. Keluarga mereka langsung menjemput kedua anak tersebut dan mengetahui bahwa tujuan mereka adalah bertemu dengan teman sebayanya di Jakarta.
Salah satu dari anak-anak tersebut, D, menjelaskan bahwa mereka berdua berangkat ke Jakarta pada Minggu sekitar pukul 13.00 WIB. Perjalanan ini merupakan pengalaman pertama mereka dan mereka mengandalkan Google Map Global Positioning System (GPS) untuk membantu mereka menemukan jalan.
Pada malam hari, mereka menginap di sebuah gardu pinggir jalan raya Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Pihak keluarga awalnya tidak percaya dengan informasi dari polisi karena khawatir tentang penipuan. Namun, setelah menerima foto dan video yang menunjukkan keberadaan kedua anak tersebut, keluarga mereka langsung menjemput mereka di Jawa Tengah.
Setelah dijemput, kedua anak tersebut bersama orangtua mereka tidak langsung dipulangkan ke rumah. Mereka dibawa ke Mapolsek Pangarengan, Sampang, Madura, untuk dilakukan mediasi bersama orangtua mereka.
Kapolsek Pangarengan, Ipda Iwan Suhadi, mengingatkan para orangtua untuk lebih berhati-hati dalam mengawasi anak-anak mereka. Meskipun tidak ada yang terjadi pada kedua anak ini, tindakan mereka adalah sesuatu yang berpotensi membahayakan. Ia berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang dan meminta para orangtua untuk lebih memperhatikan anak-anak mereka. (*)
