BARAK.ID – Sebuah kisah pilu dicurahkan seorang pengusaha cantik sekaligus pendiri sebuah perusahaan di Penang, Malaysia, Sekelompok karyawannya yang ia pekerjakan dan digaji di kantor tersebut membuat sebuah grup WhatsApp (WA) tersembunyi dengan tujuan menghina dan mencela bos mereka sendiri. Alhasil, tindakan tersebut berujung pada pemecatan mereka.
Pengusaha Cantik Pecat 12 Karyawan yang Diam-Diam Bikin Grup WA Sendiri Untuk Menghina Dirinya
Kejadian ini bermula ketika para karyawan memutuskan untuk membuat grup WA khusus tanpa sepengetahuan atasan mereka yakni wanita bernama Kieda, dengan niatan merendahkan dan menghina sang bos. Dalam grup tersebut, mereka secara terbuka mencela dan mengolok-olok bos mereka.
Baca Juga: Video Call Seks Diduga Oknum Kades di Jeneponto dengan Seorang Staf Desa Viral
Tidak lama kemudian, sang bos, Kieda, yang dikenal sebagai pengusaha lokal yang sukses berkat bisnis dessert-nya, menemukan keberadaan grup tersebut. Kedapatan menghina dirinya dalam grup WA, Kieda memutuskan untuk mengambil tindakan tegas.
Dalam pengungkapan ini, Kieda memutuskan untuk memberhentikan 12 karyawan yang terlibat dalam pembuatan grup WA tersebut. Keputusan ini diputuskan setelah Kieda menemukan bukti nyata bahwa mereka telah mencela dan merendahkan dirinya.
Dalam salah satu tangkapan layar dari grup WA tersebut, para karyawan membahas untuk meninggalkan perusahaan bersama-sama setelah menerima gaji mereka. Namun, keputusan ini langsung dibalas oleh Kieda dengan pemecatan.
“Kalian tidak perlu menunggu. Saya meminta kalian untuk mengirimkan surat pengunduran diri dalam 24 jam ke depan,” ujar Kieda dengan tegas.
Kieda juga membagikan tangkapan layar lainnya di mana salah satu karyawan mencoba memberikan klarifikasi bahwa dia tidak terlibat dalam mencela bos, tetapi tetap saja diperintahkan untuk meninggalkan grup tersebut.
Baca Juga: Viral Wanita Berjalan Sendirian di Tol Jakarta Merak Saat Hujan Tanpa Alas Kaki
Dalam tangkapan layar tersebut, karyawan tersebut mengungkapkan, “Tetapi sejak saat itu, saya tidak mengucapkan hal buruk tentang Anda,” tetapi tindakan tersebut tidak cukup untuk mengubah keputusan Kieda.