JAKARTA, BARAK.ID – Upaya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam melakukan pembersihan struktur perusahaan negara mendapat apresiasi dari kalangan akademisi. Menurut Fahri Bachmid, Pakar Hukum Tata Negara dan Konstitusi dari Universitas Muslim Indonesia Makassar, tindakan Menteri BUMN tersebut merupakan langkah strategis dan konstruktif.
Menteri BUMN Erick Thohir
“Pembaharuan yang dilakukan oleh Bapak Erick Thohir ini tak hanya menunjukkan komitmennya dalam pembersihan BUMN, namun juga menjadi indikasi kebijakan instrumental yang tepat,” ungkap Fahri Bachmid saat diwawancarai pada Jumat, 6 Oktober 2023.
Lebih lanjut, Fahri menekankan pentingnya reformasi internal di BUMN agar pembersihan yang dilakukan memiliki dampak berkelanjutan. Ia menyebutkan bahwa, sementara tindakan represif seperti melibatkan aparat penegak hukum (APH) sangat diperlukan, namun upaya untuk membangun dan menata sistem pengendalian internal di BUMN juga tak kalah pentingnya.
“Adanya penataan sistem pengendalian internal ini penting agar BUMN di masa depan tetap berjalan dengan tata kelola yang baik, meski pergantian menteri terjadi,” tambah Fahri. Dengan sistem yang kredibel dan mapan, berbagai kebocoran, deviasi, serta penyimpangan keuangan negara dapat diminimalisir.
Bukan hanya itu, Fahri yakin bahwa Erick Thohir memiliki kapasitas dan komitmen untuk mewujudkan visi pembersihan dan peningkatan kinerja BUMN. “Kita perlu pemimpin yang mampu mengimplementasikan sistem kerja yang kredibel dan bersih. Saya percaya hal tersebut ada di tangan Erick Thohir,” ucapnya dengan penuh optimisme.
Baca Juga: Erick Thohir Dorong Timnas U-24 Hadapi Korea Utara
Pada kesempatan sebelumnya, Erick Thohir telah memberikan berkas hasil audit khusus terkait Dana Pensiun di empat BUMN kepada Kejaksaan Agung. Ini menunjukkan keseriusan Menteri BUMN dalam memastikan bahwa perusahaan-perusahaan negara beroperasi dengan akuntabilitas dan transparansi. (*)