SILICON VALLEY, BARAK.ID – Sergey Brin, salah satu arsitek mesin pencari terbesar di dunia, Google, baru-baru ini mengkonfirmasi berakhirnya pernikahannya dengan Nicole Shanahan. Kabar perceraian ini tidak lepas dari gosip adanya hubungan istimewa Shanahan dengan CEO Tesla, Elon Musk.
Pendiri Google Resmi Bercerai
Menurut catatan pengadilan dari Santa Clara County yang diperoleh oleh Insider, perceraian resmi ditandatangani oleh hakim pada tanggal 26 Mei setelah proses yang berlangsung selama hampir setahun. Keputusan untuk berpisah diambil Brin pada Januari 2022, tidak lama setelah dugaan perselingkuhan Shanahan dengan Musk mencuat.
Baca Juga: NASA Ungkap Fenomena Kehidupan di Luar Angkasa
Pasangan ini pertama kali bertemu pada tahun 2015 saat retret yoga, dan menyegel pernikahannya pada 2018. Dari hubungan ini, mereka dikaruniai seorang putri bernama Echo. Meski telah berpisah, Brin dan Shanahan sepakat untuk berbagi hak asuh putri mereka yang masih berusia empat tahun.
Selama proses perceraian, kedua belah pihak tampaknya mementingkan privasi. Meskipun dokumen pengadilan menunjukkan bahwa pasangan tersebut sepakat atas tunjangan anak, jumlah spesifiknya tidak diungkapkan. Selain itu, perincian tentang pembagian harta akan dirahasiakan, sesuai dengan perjanjian pranikah yang telah mereka tandatangani sebelumnya.
Gosip hubungan antara Shanahan dan Musk pertama kali dilaporkan oleh The Wall Street Journal pada Juli 2022, menyusul pertemuan keduanya di festival seni Miami pada Desember 2021. Laporan tersebut membawa dampak serius pada hubungan antara Brin dan Musk, yang sebelumnya dikenal dekat. Beberapa sumber mengklaim bahwa Brin bahkan telah menarik investasi dari beberapa perusahaan Musk.
Menanggapi isu tersebut, Musk dengan cepat menolak klaim dan bahkan memberikan respons yang cukup langka terhadap gosip tersebut. CEO Tesla ini diketahui meminta maaf kepada Brin atas segala kesalahpahaman yang terjadi. Meskipun secara publik, permintaan maaf ini diterima, namun laporan mengatakan bahwa kedua miliarder tersebut kini tidak lagi berkomunikasi dengan intensitas yang sama seperti sebelumnya.
Baca Juga: Komentar Baerbock Picu Kemarahan China, Hubungan Jerman-China Terancam?
Sementara Musk memilih untuk tidak menggugat Wall Street Journal atas laporannya, ia menyarankan Shanahan untuk melakukannya. Pernyataannya pada New York Post menyoroti betapa sulitnya bagi individu terkenal untuk menang dalam kasus pencemaran nama baik di AS. Musk bahkan memberikan komentar sinis tentang bagaimana media bisa dengan mudah menjelek-jelekkan tokoh publik dengan sedikit akibat.
Menanggapi pernyataan-pernyataan tersebut, The Wall Street Journal tetap berdiri kokoh dengan pemberitaannya. “Kami yakin dengan sumber kami, dan kami mendukung pelaporan kami,” ujar juru bicara media tersebut, mengutip The Guardian.
Pengacara Shanahan, Barry Freedman, juga mempertahankan kliennya. Ia menegaskan bahwa segala dugaan perselingkuhan adalah kebohongan dan mencoreng nama baik Shanahan. (*)