BOGOR, BARAK.ID – Kawasan indah Gunung Gede Pangrango, salah satu destinasi pendakian populer di Indonesia, saat ini sedang berhadapan dengan ancaman serius berupa perilaku pendaki yang sembrono dalam membuang sampah.
Celana Dalam Bekas Cepirit di Gunung Pangrango
Dalam operasi pembersihan terbaru yang diinisiasi oleh Volunteer Gunung Gede Pangrango Operation (GPO), ditemukan sejumlah barang tak terduga yang terbuang secara sembarangan, termasuk celana dalam bekas cepirit (bekas kotoran manusia) dan kondom yang tampak telah terpakai.
Ketua Umum Volunteer GPO, Dudan Darmawan, pada Senin (30/10/2023) merinci temuan mereka saat opsih bersih-bersih di jalur pendakian dan area berkemah.
“Kami menemukan puluhan celana dalam yang dibuang dengan sembrono. Sebagian besar, sekitar 30 potong, terkontaminasi oleh kotoran manusia. Tampaknya pendaki yang mengalami gangguan pencernaan memilih untuk membuang celana mereka daripada membungkus dan membawanya turun,” jelas Dudan.
Namun, temuan yang lebih mengejutkan adalah adanya kondom yang terpakai di kawasan Alun-alun Suryakencana. Dudan mengungkapkan kekhawatirannya terhadap temuan ini, “Kami sangat prihatin. Gunung seharusnya menjadi tempat yang sakral, bukan tempat untuk berperilaku tidak senonoh,” tambah Dudan.
Dalam total keseluruhan, Volunteer GPO berhasil mengumpulkan seberat 2,5 ton sampah selama operasi pembersihan, dengan dominasi sampah plastik, termasuk pembungkus makanan dan botol air minum. Sampah plastik ini, menurut Dudan, menunjukkan kurangnya kesadaran para pendaki terhadap bahaya polusi plastik yang saat ini menjadi isu global.
Reaksi pihak berwenang pun tidak bisa diabaikan. Kepala Balai Besar TNGGP, Sapto Aji, menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas perilaku pendaki yang sembrono. “Ini bukan saja masalah kebersihan, tetapi juga tentang menghormati alam,” ungkap Sapto.
Baca Juga: Diduga Overdosis, Pria Tergeletak di Kedung Halang, Ditemukan Obat-obatan di Tasnya
Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, Sapto Aji menginformasikan bahwa Balai Besar TNGGP berencana untuk memperketat aturan pendakian. “Mulai bulan depan, kami akan memeriksa barang bawaan pendaki saat mendaki dan turun. Jika ditemukan ada barang yang hilang, terutama bungkus plastik, pendaki akan dikenakan sanksi, mulai dari teguran hingga masuk daftar hitam,” kata Sapto Aji.
Dudan Darmawan dan Sapto Aji sama-sama berharap bahwa dengan meningkatkan kesadaran pendaki, Gunung Gede Pangrango bisa kembali menjadi destinasi yang bersih dan dihormati oleh semua pengunjungnya. (*)