Upacara pemakaman yang dilakukan secara kedinasan menunjukkan penghormatan terakhir bagi Briptu Rian.
Wakapolres Mojokerto Kota, Kompol Supriyono, turut hadir dalam pemakaman tersebut.
“Yang pasti kita turut berduka cita atas meninggalnya Briptu Rian, makanya kami dari Polres Mojokerto kota turut hadir dalam pemakaman ini dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga,” ungkap Supriyono.
Baca Juga: Motif Briptu Fadhilatun Nikmah, Polwan Bakar Suami di Mojokerto
Meninggalnya Briptu Rian menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan rekan-rekan kerjanya.
Sebelum insiden tragis ini, Rian dikenal sebagai sosok yang baik dan berdedikasi dalam pekerjaannya.
Sebelum kejadian, Briptu Rian dikabarkan terlibat konflik dengan istrinya.
Pertengkaran yang memicu tragedi ini terjadi di asrama polisi nomor J1, Jalan Pahlawan, Kelurahan Miji, Kranggan, Kota Mojokerto, pada Sabtu malam.
Briptu Fadhilatun, yang emosi setelah melihat saldo gaji ke-13 suaminya yang seharusnya Rp2,8 juta namun hanya tersisa Rp800 ribu, lantas membawa bensin dan menyiramkannya ke tubuh suaminya.
Baca Juga: Briptu Fadhilatun Nikmah, Polwan Cantik Bakar Suami, Uang Belanja Habis Dipakai untuk Judi Online
Dengan tangan kanan, Fadhilatun menyulut api yang langsung menyambar tubuh Briptu Rian, menyebabkan luka bakar yang sangat parah.
Meski sempat mendapat perawatan intensif, nyawa Briptu Rian tidak tertolong.
Pasca kejadian, Polres Mojokerto Kota menyerahkan Briptu Fadhilatun ke Ditkrimum Polda Jatim untuk diproses hukum lebih lanjut.
Kasus ini mendapatkan perhatian luas dari masyarakat dan menyoroti persoalan kekerasan dalam rumah tangga yang melibatkan anggota kepolisian.
Kepergian Briptu Rian menjadi sebuah tragedi yang meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan rekan-rekannya di kepolisian.
Dalam prosesi pemakaman, isak tangis dan doa mengiringi perjalanan terakhirnya, menandakan betapa besar rasa kehilangan yang dirasakan oleh orang-orang terdekatnya. (*)