Pengakuan Pegi Tentang Mati Syahid dan Tumbal
Kartini, ibu Pegi, berbicara mengenai perasaan putranya yang merasa menjadi korban demi kepentingan pihak tertentu.
Pegi mengaku ikhlas jika harus menjadi tumbal, bahkan menyatakan bahwa jika ia mati, maka ia akan mati syahid karena merasa tidak bersalah atas tuduhan pembunuhan Vina dan Eky.
“Biarin Pegi jadi tumbal orang-orang penting, pejabat. Pegi kan tidak melakukan apa-apa. Seandainya jika Pegi mati pun, Pegi mati syahid,” kata Pegi kepada Kartini.
Kartini menegaskan bahwa pada saat kejadian pembunuhan, Pegi tidak berada di Cirebon melainkan sudah bekerja di Bandung.
“Pegi tidak berada di Cirebon saat pembunuhan Vina dan Eky terjadi. Dia sudah bekerja di Bandung,” ujar Kartini.
Baca Juga: Linda Diduga Ketakutan, Sahabat Vina Cirebon Kini Gunakan Nama Samaran
Upaya Pelarian dan Penangkapan Pegi
Selama delapan tahun dalam pelarian, Pegi berusaha menyembunyikan identitasnya dengan berbagai cara.
Ia berpindah-pindah tempat tinggal dan bekerja sebagai kuli bangunan di Bandung dengan nama palsu, Robi.
Namun, pelarian panjangnya berakhir ketika tim gabungan Polda Jabar berhasil menangkapnya di Bandung.
Penangkapan Pegi menjadi bukti kerja keras dan ketekunan pihak kepolisian dalam mengungkap kasus-kasus kriminal besar.
“Kami tidak akan berhenti sampai semua pelaku tertangkap dan diadili sesuai hukum yang berlaku,” tegas Kombes Pol Jules Abraham Abast. (*)