Barak.id – Hidup dengan bergelimang harta dengan perut berisi gizi dan nutrisi adalah impian banyak orang, namun Tarlan dan Rina tak memimpikan hal itu. Mereka hanya butuh cukup makan untuk menghilangkan rasa lapar dan memastikan masa depan anak-anaknya tak seburuk yang mereka alami.

Tarlan dan Rina adalah pasangan suami istri (pasutri) yang mengalami disabilitas tuna wicara dan tuna rungu. Menetap di sebuah kontrakan di kawasan Dusun Mulyasari Blok Karang Anyar RT 07 RW 05 Desa Bangunsari, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Bersama dua anaknya, mereka diketahui sedang dalam kondisi kelaparan, Sabtu (18/2/2023) sore. Warga mengetahui hal itu ketika Tarlan mendatangi tetangganya sembari memberi isyarat sedang lapar dan meminta makan.
Diceritakan Ketua BPD Desa Bangunsari Dadang Sujana, mengutip Insiden24, Selasa (21/2/2023), seusai salat Jumat (17/2/2023) kemarin Tarlan mencoba berinteraksi dengan warga dengan isyarat yang menunjukkan seperti sedang sakit kepala atau pusing.
Kemudian ketika ditanya, Tarlan meminta nasi untuk dimakan. Meskipun dengan bahasa yang cukup sulit untuk dimengerti, untungnya warga paham dan memberinya nasi.
Esoknya, Sabtu (18/2/2023) sekitar pukul 15.00 WIB, salah satu warga memberitahukan hal itu ke kepala dusun dan mengatakan bahwa ada warganya yang sedang kelaparan.
Kemudian, lanjut Dadang, pada Sabtu (18/2/2023) sekitar pukul 15.00 WIB, salah seorang warga menghubungi kepala Dusun melaporkan bahwa ada warganya yang kelaparan hingga terdengar ke Ketua BPD.
Sejurus kemudian, baik Ketua BPD Desa Bangunsari maupun kepala dusun memberi bantuan berupa beras beserta lauk pauknya.
Sementara itu, Ketua BPD Desa Bangunsari mengatakan bahwa pihaknya penyebab pasutri kelaparan karena tak mendapatkan bantuan miskin lantaran surat ketertiban kependudukan disabilitas tuna wicara yang belum diurus karena pasutri ini berasa dari desa lain yakni Kecamatan Cigaga, sedangkan tempat tinggal mereka sekarang hanya domisili saja.
Tarlan seharinya seorang asisten bengkel elektronik, namun tal lagi mendapat penghasilan lantaran job sedang sepi. (*)