Dampak psikologis dari tindakan Hendri sangat serius, menyebabkan trauma mendalam pada korban. Laporan dari orang tua korban memicu penyelidikan oleh kepolisian, yang kemudian melakukan pemeriksaan visum terhadap tujuh anak di bawah umur di RSUD Sibolga.
Sosok Hendri yang dikenal sebagai individu cerdas, lulusan STNIK Bina Darma dengan IPK tinggi dan rekam jejak aktif dalam berbagai organisasi dan kegiatan religius, semakin menambah kejutan atas perbuatannya. Penangkapan ini tidak hanya menandai berakhirnya rangkaian kejahatan yang dilakukannya, tetapi juga mengungkap sisi lain dari pelaku yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan oleh masyarakat. (*)