Namun, dalam praktiknya, mereka berdua tertidur, menyebabkan pesawat menyimpang dari jalur penerbangannya.
Komunikasi dengan ATC terputus selama mereka tertidur.
Setelah terbangun, mereka menyadari kesalahan navigasi dan segera melakukan koreksi jalur penerbangan.
Baca Juga: Pilot dan Kopilot Batik Air Ketiduran dalam Penerbangan
Pilot memberi tahu ATC Jakarta tentang “masalah komunikasi” yang telah “teratasi”, dan pesawat kemudian mendarat dengan selamat di Jakarta.
Insiden ini, yang berakhir tanpa adanya korban jiwa atau kerusakan pada pesawat, membuka mata banyak pihak tentang pentingnya istirahat yang memadai bagi awak pesawat, serta tantangan yang dihadapi dalam menjaga standar keselamatan penerbangan.
KNKT dalam laporannya menekankan pada kebutuhan untuk evaluasi lebih lanjut mengenai prosedur istirahat dan kesiapan pilot, guna mencegah kejadian serupa di masa depan. (*)