BARAK.ID – Kisah tragis pembunuhan Echa Tampubolon oleh Panji Satria dimulai dari sebuah aplikasi kencan online. Pembunuhan Echa Tampubolon oleh Panji Satria di Medan, terjadi pada Kamis, 30 November 2023, mengungkap kisah pilu yang dimulai dari sebuah aplikasi kencan online.
Kronologi Pembunuhan Echa Tampubolon: Dari Kenalan Online Hingga Ajak Pelaku Menikahinya
Berikut adalah uraian kronologis kejadian berdasarkan investigasi kepolisian dan pengakuan Panji Satria.
Pertemuan Pertama: Kenalan dan Transaksi Online
Panji membayar layanan seksual pada pertemuan pertama, namun dua minggu kemudian, situasi berubah menjadi gelap. Pada pertemuan kedua, Echa, yang berjanji memberikan uang Rp 1 juta, malah memicu amarah Panji dengan meminta pembatalan pernikahannya.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Teuku Fathir Mustafa, mengungkapkan bahwa niat Panji untuk merampas kalung emas korban berujung pada pembunuhan tragis tersebut, dikutip Barak.id, Rabu (6/12/2023).
Panji Satria dan Echa Tampubolon bertemu sekitar sebulan sebelum kejadian tragis melalui aplikasi kencan online. Mereka kemudian bersepakat untuk bertemu di kamar kos Echa di Jalan Pelajar, Medan. Pertemuan pertama ini berakhir dengan transaksi layanan seksual yang dibayar Panji kepada Echa.
Hari Kejadian: Janji, Kekecewaan, dan Pembunuhan
Dua minggu setelah pertemuan pertama, tepatnya pada hari kejadian, Echa menghubungi Panji dan mengajaknya bertemu kembali. Meskipun awalnya menolak, Panji akhirnya tergiur dengan tawaran Echa sebesar Rp 1 juta.
Namun, setelah berhubungan badan, Echa gagal memenuhi janjinya, yang membuat Panji kecewa.
Situasi memburuk ketika Echa menawarkan pernikahan kepada Panji dan memintanya membatalkan pernikahannya yang telah direncanakan pada 3 Desember 2023. Emosi Panji memuncak, dan dia mencekik Echa hingga tewas.
Setelah Pembunuhan: Pelarian dan Penangkapan
Setelah melakukan pembunuhan, Panji tertarik dengan kalung emas yang dipakai oleh Echa. Usaha pencurian ini berujung pada perlawanan dari Echa, yang akhirnya berakhir dengan Panji mencekiknya.