Tidak hanya sebatas wacana, Zita Anjani juga memberikan ajakan konkret untuk mengubah pola konsumsi.
Baca Juga: Afia Rahmatunufus, Mahasiswi Unikom Viral Curi Barang Teman Kos Demi Gaya Hedon di Medsos
Ia mengusulkan penggunaan produk-produk lokal sebagai bentuk nyata dari perlawanan terhadap hegemoni produk asing yang mungkin terlibat dalam isu Palestina-Israel.
“Buang semua brand yang kalian anggap tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan. Ganti dengan produk lokal sebagai upaya nyata untuk merubah jalur ekonomi,” ujarnya dengan tegas.
Dengan sikap yang teguh namun juga penuh arif, Zita Anjani menegaskan bahwa pilihan untuk mengekspresikan pandangan politik melalui konsumsi bukanlah hal yang sepele.
Berikut klarifikasi lengkap Zita Anjani, di akun Instagramnya:
Jangan slide kalo kalian baperan dan belum siap buat terima kenyataan.
Sibuk huru-hara cuma karena satu brand, padahal masih banyak yang harus diperhatiin kalo emang mau full support.
Coba cek di rumah, masih ada gak barang-barang yang harusnya kalian teriakkan “boikot” juga? Padahal dalam Islam sendiri sudah jelas, mana yang haram dan halal dikonsumsi.
Sadar gak sih kalo masih banyak barang-barang di sekitar kita itu dari brand-brand yang masih support Israel? Bahkan barang-barang yang sering banget kita pake seperti handphone, sabun, pakaian, atau sosmed yang kalian sering gunakan setiap hari itu sebenernya support pihak mana? Jadi jangan nanggung kalo mau support Palestina.
Sekalian aja tuh ganti semua brand yang biasa kalian pake, jadi pake produk lokal semua, gimana? Buat perubahan lewat jalur ekonomi bukan sekadar komentar penuh emosi.
Nge-boikot satu brand karena ikut-ikutan gak bikin kalian semua jadi paling keren, coba dong terapin juga ke kehidupan kalian sehari-hari. (*)